Jakarta, CNN Indonesia -- Analis memperkirakan
Indeks Harga
Saham Gabungan (
IHSG) bergerak lesu pada perdagangan Selasa (12/11). Laju indeks dibayangi sentimen global.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan mengatakan sentimen global datang dari ketidakpastian kelanjutan negosiasi dagang antara AS dengan China. Sampai saat ini dua negara masih berbeda pendapat soal pengenaan tarif bea masuk.
"IHSG mengindikasikan tren pelemahan mulai terbatas," kata Dennies dalam risetnya dikutip Selasa (12/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ia mengatakan tekanan IHSG juga akan datang dari kekhawatiran pasar atas kondisi ekonomi global yang diramal akan mengalami resesi. Tekanan juga datang dari kondisi politik di Hong Kong yang masih tak menentu.
Aksi demonstrasi masih berlangsung selama lima bulan belakangan di Hong Kong, bahkan diwarnai bentrokan antara aparat dan warga sipil turut memberikan kekhawatiran pada pasar. Ia memprediksi IHSG akan bergerak di level
support 6.098-6.124 dan
resistance 6.179-6.208.
Sebaliknya, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan IHSG berpeluang berbalik menguat atau
rebound. Ia memperkirakan indeks saham akan melaju di rentang
support 6.124 dan
resistance 6.210.
Ia bilang sentimen positif menerpa sektor pertanian, setelah program B20 dianggap berhasil dan akan dilanjutkan untuk B30 di bulan Januari 2020.
"IHSG telah menyentuh level 6.124 dan berpeluang
rebound," katanya.
IHSG berhenti di teritori negatif pada perdagangan Senin (11/11). Indeks ditutup di level 6.148 turun 29,24 poin atau 0,47 persen. Sementara itu, saham-saham utama Wall Street bergerak variatif. Indeks Dow Jones naik 0,04 persen ke level 27.691, S&P 500 turun 0,2 persen ke level 3.087, dan Nasdaq Composite turun 0,13 persen menjadi 8.464.
[Gambas:Video CNN] (ulf/agt)