Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Pusat Statistik (
BPS) Suhariyanto menyatakan pemerintah akan membatasi impor asal
China. Pembatasan impor dilakukan terkait penyebaran wabah
Virus Corona.
Ia mengatakan pemerintah akan mengeluarkan daftar komoditas asal China yang impornya akan dibatasi Selasa (4/2). Pembatasan komoditas impor ini disampaikannya saat menyambangi kantor Kementerian Koodinator Perekonomian pada Senin, (3/2).
Dia menyatakan bahwa hingga saat ini beberapa kementerian terkait seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Kementerian Ketenagakerjaan, dan Kementerian Koodinator Perkonomian tengah mengidentifikasi barang-barang tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara ini belum, besok akan diberikan daftarnya sama Pak Kemenko (Airlangga Hartanto)," jelasnya.
Ia meyakinkan pembatasan impor tersebut nantinya tidak akan berdampak kepada ekonomi dalam negeri. Pasalnya pembatasan yang dilakukan kemungkinan tidak banyak.
"Mesin tentunya tidak terkena dampak. Mungkin yang perlu kita perhatikan impor mengenai
live animal," paparnya.
Selain hewan, untuk pangan Suhariyanto mengatakan potensi pembatasan kemungkinan akan dilakukan pada impor buah-buahan dan sayur-sayuran. Bahan pangan tersebut merupakan produk makanan yang paling banyak diimpor.
Namun dirinya belum dapat memastikan komoditas apa saja yang akan menjadi bagian dari pembatasan tersebut.
Sebagai informasi Virus Corona saat ini tengah mewabah di China dan menyebar ke beberapa negara di dunia. Virus tersebut sampai dengan hari ini telah membunuh 361 orang dan menginfeksi 16 ribu orang lainnya.
Kementerian Kesehatan sebelumnya menyatakan Virus Corona hanya bisa hidup pada benda bernyawa.
Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan virus juga hanya bisa berkembang di sel hidup. Atas dasar itulah, ia mengatakan sebenarnya impor barang asal China tetap aman.
"Virus ini sama persis dengan benalu di pohon, parasit di pohon, benalu ini tidak akan pernah bisa hidup di pohon yang mati, jadi kalau pohonnya mati benalunya juga mati, demikian juga dengan virus ini, dia hanya bisa hidup di sel hidup," kata Achmad di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Senin (27/1)
[Gambas:Video CNN] (well/agt)