Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) diramal masih tertekan pada perdagangan Selasa (4/2). Pelemahan dipicu data perekonomian dari dalam negeri yakni inflasi yang mengalami pelemahan di bawah ekspektasi yakni di level 2,68 persen.
Selain itu, analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan mengatakan penyebaran Virus Corona masih akan menjadi salah satu faktor seretnya IHSG hari ini.
Secara teknikal
candlestick membentuk
long black body, indikator MACD melebar dan menunjukkan distribusi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"
Stochastic melebar dan bergerak di level
oversold mengindikasikan tren pelemahan masih akan berlanjut, namun tren pelemahan diperkirakan akan mulai terbatas," ungkap Dennies seperti dikutip dari risetnya Selasa, (4/2).
Dennies memprediksikan IHSG bergerak dalam rentang
support 5.835-5.860 dan
resistance 5.926-5.967.
Senada, Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan IHSG diramal lesu hari ini. Secara teknikal, Indikator stochastic dan RSI berada pada area
oversold namun belum memberikan sinyal
reversal meskipun berpeluang menjenuh.
"Sehingga kami masih perkirakan IHSG berpotensi tertekan meskipun harapan teknikal rebound tetap ada," ungkap Lanjar dikutip dari risetnya hari ini.
Ia memprediksikan IHSG bergerak dalam rentang support 5.850 dan resistance 5.940.
Sementara itu, saham-saham utama Wall Street kompak menguat. Indeks Dow Jones menanjak 0,51 persen ke level 28.399, S&P 500 naik 0,73 persen ke level 3.248, dan Nasdaq Composite meroket 1,34 persen menjadi 9.373.
[Gambas:Video CNN] (wel/age)