Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Pertanian mengusulkan perubahan komposisi anggaran Tahun 2020 yang ditetapkan sebesar Rp21,05 triliun. Dalam usulannya itu, Kementan meminta tambahan
anggaran paling banyak untuk penyuluhan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (
SDM).
Tak tanggung-tanggung, tambahan anggaran untuk Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) itu sebesar Rp340 miliar. Pada pagu anggaran sebelumnya ditetapkan sebesar Rp1,7 triliun. Dalam usulan ke Komisi IV DPR, penambahan anggaran menjadi Rp2,04 triliun.
Kemudian, tambahan anggaran lainnya mencakup, yakni Sekretaris Jenderal Kementan, Badan Litbang Pertanian, dan Badan Ketahanan Pangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Badan Litbang Pertanian diusulkan tambahan anggaran Rp100 miliar dari Rp1,8 triliun menjadi Rp1,9 triliun," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Momon Rusmono seperti dilansir
Antara, Senin (10/2).
Penambahan anggaran Badan Litbang Pertanian tersebut ditujukan untuk program pengembangan benih dan akselerasi pemanfaatan informasi dan teknologi.
Kemudian, Badan Ketahanan Pangan diusulkan mendapat penambahan anggaran Rp160 miliar menjadi Rp823 miliar dari pagu sebelumnya, yakni Rp663 miliar.
Menurut Momon, penambahan anggaran Badan Ketahanan Pangan untuk program terobosan pengentasan daerah rawan pangan melalui program '
family farming.'
Lalu, Sekretariat Jenderal Kementan diusulkan mendapat penambahan anggaran Rp50 miliar menjadi Rp1,9 triliun dari pagu sebelumnya Rp1,85 triliun.
[Gambas:Video CNN]"Usulan perubahan komposisi anggaran sebesar Rp50 miliar untuk AWR (
Agriculture War Room) yang telah dirintis oleh Menteri Pertanian, di mana soft launching telah dilakukan pada 4 Februari lalu," terang dia.
Selain penambahan, perubahan anggaran juga mengusulkan pengurangan di Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebesar Rp400 miliar menjadi Rp5,3 miliar dari sebelumnya Rp5,7 triliun.
Kemudian, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian berkurang Rp250 miliar menjadi Rp3,2 triliun dari sebelumnya Rp3,5 triliun.
(antara/bir)