Jakarta, CNN Indonesia -- L Brands, perusahaan pemilik merek
Victoria's Secret, gagal melepas sahamnya kepada Sycamore Partners. Aksi korporasi itu gagal lantaran Sycamore Partners membatalkan rencananya membeli
saham L Brands senilai US$525 juta atawa setara Rp7,35 triliun (mengacu kurs Rp14 ribu).
Mengutip
CNN.com, Sycamore Partners memberitakan keputusannya kepada L Brands pada Rabu (22/4). Bahkan, perusahaan ekuitas itu telah mengajukan gugatan di pengadilan Delaware untuk mengakhiri perjanjian mereka.
Berita mengejutkan tersebut membuat saham L Brands (LB) anjlok 25 persen pada penutupan perdagangan di bursa saham.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi keputusan Sycamore Partners, L Brands mengatakan keputusan Sycamore tidak sah. Karenanya, L Brands akan melakukan semua upaya hukum untuk memperoleh hak mereka sesuai kontrak.
Sebelumnya, L Brands dan Sycamore Partners telah menyepakati transaksi jual beli saham senilai US$525 juta pada Februari lalu. Lewat transaksi itu, Sycamore Partners bakal menjadi pemilik saham mayoritas sebesar 55 persen. Sementara sisanya, yakni 45 persen tetap dimiliki oleh L Brands.
Kesepakatan itu juga mencakup pengunduran diri Leslie Wexner dari posisinya sebagai CEO L Brands. Wexner merupakan miliarder berusia 82 tahun yang telah menjalankan L Brands selama beberapa dekade.
Namun, pada pertengahan Maret lalu, L Brands menutup toko-toko ritelnya termasuk Victoria's Secret dan Bath and Body Works sementara waktu. Keputusan ini diambil karena penyebaran virus corona.
Sycamore Partners berpendapat keputusan menutup jaringan itu telah melanggar transaksi jual beli saham.
[Gambas:Video CNN] (ulf/bir)