Deretan BUMN Siapkan The New Normal, dari AP II Hingga PTBA

CNN Indonesia
Senin, 18 Mei 2020 07:24 WIB
Calon penumpang melaporkan berkas kelengkapan perjalanan di posko pengendalian percepatan penanganan covid-19 Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 13 Mei 2020. CNNIndonesia/Safir Makki
PT AP II, PTBA, dan Taspen mengaku siap menyambut the new normal, beroperasi di tengah pandemi virus corona dengan menerapkan protokol kesehatan. (CNNIndonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah perusahaan BUMN mengaku siap beroperasi di tengah pandemi virus corona atau menerapkan the new normal. Persiapan operasional perusahaan pelat merah sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir kepada seluruh direktur utama perusahaan negara.

The new normal sendiri adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal di tengah penyebaran covid-19, namun dengan tetap mempraktikkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan.

PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II, misalnya. Direktur AP II Muhammad Awaluddin mengatakan manajemen sedang menyiapkan protokol guna mengantisipasi skenario the new normal. Selain itu, perusahaan juga menetapkan gugus tugas penanganan covid-19.

Rumusan protokol penanganan covid-19 terkait tiga aktivitas kebandarudaraan, yaitu operasional, pelayanan, dan komersial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain tentunya, protokol pada proses bisnis di internal perseroan, seperti keputusan karyawan bekerja dari rumah dan bekerja di kantor," ujarnya, dikutip Senin (18/5).

Ia menegaskan implementasi protokol the new normal tersebut bergantung dari keputusan resmi pemerintah atau Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Selama belum ada keputusan dari pemerintah, maka protokol tersebut belum berlaku. Timeline implementasi protokol the new normal ini akan diajukan ke Kementerian BUMN pada 25 Mei 2020 mendatang.

"Belum ada tanggal pasti pemberlakuan protokol ini, baik mengenai kapan karyawan harus kembali bekerja dari kantor serta kriteria siapa saja yang harus bekerja di kantor," imbuh Awaluddin.

Lebih lanjut ia mengatakan protokol itu akan mengedepankan layanan dengan teknologi informasi dan memperhatikan physical distancing (jarak sosial). Contoh, personel di bandara akan dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD), sistem biometrik dapat digunakan untuk pelayanan, keselamatan, dan keamanan penerbangan, serta maskapai dan penumpang diarahkan menggunakan self check in, mobile check in, dan web check in.

Bagi tenant, terang dia, wajib menyediakan hand sanitizer dan diarahkan menerapkan transaksi secara non tunai (cashless). Perseroan sendiri saat ini mengelola 19 bandara di seluruh Indonesia.

"Kami siap mengantisipasi skenario the new normal karena memang sudah sejak empat tahun terakhir ini pengembangan bandara-bandara AP II mengarah ke digitalisasi," tutur dia.

PT Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA juga mempersiapkan hal serupa. Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin menyebut perusahaan sedang menyiapkan protokol covid-19 untuk antisipasi skenario the new normal. "Protokol covid-19 akan disiapkan oleh tim task force yang telah dibentuk," katanya.

Tim tersebut akan menyusun timeline pelaksanaan skenario the new normal perusahaan berpedoman pada kebijakan Kementerian BUMN dan komando kementerian/lembaga (K/L) terkait, khususnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Kesehatan.

Skenario ini juga akan disesuaikan dengan keunikan yang dimiliki perusahaan, seperti lokasi usaha, jenis usaha dan lain-lain.

"Bukit Asam memaknai surat Menteri BUMN tersebut dengan memprioritaskan pembuatan protokol covid-19 untuk skenario the new normal, sedangkan tanggal mulai masuk kerja bagi pegawai yang saat ini tengah menjalankan program WFH akan ditentukan setelah ada keputusan secara resmi dari pemerintah," imbuh dia.

Dari sektor keuangan, PT Taspen (Persero) mengaku sejak jauh-jauh hari telah membentuk gugus tugas penanganan covid-19. Selain itu, mereka juga telah mempersiapkan protokol pencegahan penyebaran covid-19.

Misalnya, sebagian besar personel Taspen melakukan WFH dan lainnya tetap harus ke kantor secara bergantian. "Sudah sejak awal kami menerapkan protokol Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara sangat ketat di seluruh titik layanan Taspen," ucap Direktur Utama Taspen Antonius NS Kosasih.

Selain itu, Taspen telah melakukan rapid test kepada seluruh karyawan yang dikonfirmasi ulang dengan PCR swab test apabila ada pegawai yang ditengarai berisiko terpapar. Rapid test dilakukan secara periodik, di mana seluruh biaya rapid test dan PCR swab test ditanggung perusahaan.

Rapid test dilakukan secara periodik mengingat nasabah Taspen adalah pensiunan yang rentan terdampak covid-19. "Alhamdulillah sejauh ini tidak ada karyawan Taspen yang dinyatakan positif mengalami gejala apalagi sampai harus dirawat intensif di rumah sakit," terang dia.

Tak hanya itu, ia bilang Taspen melarang pegawainya mudik, termasuk seluruh pegawai outsourcing (alih daya). Pelanggaran terhadap larangan mudik ini dikategorikan sebagai pelanggaran berat oleh perseroan.

[Gambas:Video CNN]

(ulf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER