Jakarta, CNN Indonesia -- Lizawati, seorang wanita asal Perawang, Riau ini awalnya tak pernah terpikir akan menjadi tumpuan keluarga. Namun sejak suaminya, Yul Afni menderita stroke pada 2014 silam, Liza, sapaan akrabnya harus menopang kebutuhan keuangan keluarganya dengan cara membuka warung kecil.
Sedikit demi sedikit usahanya mulai berkembang dan membuatnya semakin bersemangat untuk menjalani usaha tersebut. Hingga pada 2016, Ia memperoleh informasi bahwa BRI memiliki program bagi pedagang kecil untuk menjadi Agen BRILink.
"Uni melihat info di TV, kalo BRI ada program Agen BRILink, jadi Uni coba beranikan diri untuk mendaftar diri, prosesnya sampai Uni jadi Agen cuma sebulan," ujar Liza dalam keterangan tertulis.
Setelah 6 bulan, usahanya dengan nama Toko Raulgio dikenal sebagai Agen BRILink oleh masyarakat. Transaksi keuangannya pun semakin melesat. Bahkan, pada Maret 2020 silam, Liza berhasil membukukan volume transaksi senilai Rp 1,9 miliar untuk 908 transaksi selama 30 hari.
Masyarakat yang bertransaksi pun beragam. Mulai dari pedagang pasar, penangkap ikan, pekerja pabrik, hingga masyarakat umum. Di sekitar warung tempat Liza berjualan, terdapat sejumlah pasar lain seperti Pasar Minggu, Pasar Kilo Satu, dan Pasar Kilo Empat yang buka setiap hari.
"Uni banyak melayani pedagang pasar di sini dek, Agen Ayam, Agen Beras, Agen Telur, pekerja pabrik. Kalo Agen Ayam biasanya sehari transaksi di Uni sekitar Rp 25 - 30 juta sehari. Kalo Agen Beras kadang Rp 30 sampai Rp 40 juta sehari. Mereka kan takut bawa uang tunai, jadi setor lewat Uni," ceritanya.
Pendapatan Liza berasal dari jumlah transaksi yang dilakukan. Untuk setor tunai dengan nominal Rp 1-3 juta, Liza mengenakan biaya admin Rp 8 ribu. Transaksi Rp 6-9 juta sebesar Rp 20 ribu dan transaksi hingga Rp 30 juta sebesar Rp 55 ribu.
Tiap bulan Liza berhasil mengantongi tak kurang dari Rp 5 juta dari usahanya sebagai Agen BRILink. Ia membuka warung sejak pukul 07.30 pagi hingga pukul 23.00 malam karena banyak pedagang pasar yang transaksinya menjelang pukul 02.00 dini hari.
Dukungan BRI sangat terasa oleh masyarakat kecil seperti Liza, terutama di tengah bencana yang mempersempit ruang gerak ekonomi domestik dan global. Berbagai kemudahan sebagai Agen BRILink pun ditawarkan BRI.
Masyarakat yang ingin bertransaksi melalui BRI seperti transfer, setor tunai, beli token listrik, pulsa, hingga bayar BPJS Kesehatan tidak perlu ke luar rumah. Cukup mendatangi Agen BRILink yang ada di sekitar rumah.
Beberapa waktu lalu, bahkan Liza berkesempatan menjadi penyalur bantuan CSR BRI bagi masyarakat terdampak COVID-19 di daerah Perawang. Liza menyalurkan 40 paket bantuan sembako yang merupakan salah satu program BRI Tanggap Darurat Pencegahan COVID-19 yang menyalurkan 50 ribu paket sembako melalui Agen BRILink di seluruh Indonesia.
"Uni tahu kehidupannya warga di sini semakin sulit semenjak COVID-19. Ada rasa kasihan, Uni bersyukur sekali ada BRI yang beri bantuan lewat Uni. Di sekitar sini banyak penjaring ikan di sungai Siak yang sudah nggak kerja semenjak COVID-19 ini. Alhamdulillah BRI bisa bantu orang-orang di sekitar Uni," ungkap Liza.
Sejumlah langkah lain juga telah dilakukan BRI untuk menekan laju penyebaran COVID-19 seperti menyalurkan 2.000 Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis, 5.000 botol
hand sanitizer bagi masyarakat di Jabodetabek, sosialisasi dan pembinaan bagi masyarakat di zona merah mengenai bahaya COVID-19, hingga penyemprotan disinfektan di Jakarta, Medan, dan Surabaya.
Selain itu, program CSR BRI Peduli juga fokus membantu pelaku UMKM dengan membagikan 1 juta masker kepada para pedagang melalui 5.382 kantor unit BRI di seluruh Indonesia.