Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek
Hong Kong (Hong Kong Stock Exchange/ HKSE) menghentikan sementara perdagangan saham maskapai
Cathay Pacific Airways Ltd beserta kedua pemegang saham terbesarnya, Air China Ltd dan Swire Pacific Ltd, pada Selasa (9/6).
Melansir
AFP, Selasa (9/6), penangguhan disebabkan oleh amblasnya bisnis Cathay Pacific yang merupakan perusahaan angkutan udara di Hong Kong di tengah pandemi virus corona.
Seperti berbagai maskapai lainnya yang dihantam krisis keuangan, maskapai Hong Kong tersebut kehilangan pemasukannya dan tengah menghadapi kesulitan uang kas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, baik Cathay mau pun HKSE tidak menjelaskan lebih lanjut alasan penangguhan tersebut.
Sementara, Air China menyebut penghentian tersebut dilakukan seiring dengan tertundanya pengumuman dari orang dalam.
Diketahui, Swire, perusahaan konglomerat Hong Kong dan Inggris sejak era konial memiliki 45 persen saham
Cathay dan 30 persen lainnya dikuasai oleh Air China.
Sebelum keputusan penangguhan diambil, Cathay telah lebih dulu meminta 27 ribu karyawannya untuk cuti sukarela tanpa dibayar selama tiga pekan penuh.
Pada Rabu (5/2), CEO Cathay Pacific Agustus Tang menyatakan krisis perusahaan terjadi karena karena penyebaran wabah virus corona yang semakin meluas.
Selain pandemi, bisnis maskapai ini juga melemah karena kerusuhan dan protes masyarakat Hong Kong selama berbulan-bulan pada 2019 lalu. Atas krisis itulah, manajemen Cathay memutuskan untuk mempertahankan dana yang ada saat ini untuk melindungi bisnis.
"Saya menyadari ini tidak adil. Dan kami mungkin perlu mengambil langkah yang lebih jauh ke depan. Namun, dengan mendukung skema cuti khusus, Anda akan sangat membantu dalam keadaan yang dibutuhkan ini," kata Tang.
Keputusan Cathay ini berlaku untuk semua karyawan, mulai dari frontliner hingga para pemimpin senior. Penyebaran wabah Virus Corona belakangan ini memang membuat penerbangan menjadi sepi.
Kondisi tersebut membuat jumlah penumpang pesawat turun. Cathay pun menyusul puluhan maskapai internasional yang menunda sementara penerbangan menuju China untuk mencegah penyebaran virus corona. Mereka telah mengurangi penerbangan ke daratan China sebesar 90 persen.
[Gambas:Video CNN] (wel/sfr)