Kementan Ungkap Stok Beras Hingga Juni 7,49 Ton

CNN Indonesia
Jumat, 12 Jun 2020 12:45 WIB
Pekerja memeriksa kualitas beras di Gudang Perum Bulog Sub Divre Pekalongan, Desa Munjung Agung, Tegal, Jawa Tengah, Selasa (7/4/2020). Menurut Perum Bulog Sub Divre Pekalongan, jelang Ramadan dan upaya penanganan COVID-19 stok beras di wilayah Pekalongan, Tegal dan Brebes cukup untuk enam bulan kedepan sebanyak 30.000 ton setara beras. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/hp.
Mentan Syahrul Limpo mengklaim pasokan beras aman sampai akhir tahun. Hingga akhir Desember, pasokan beras mencapai 6,1 juta ton. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkap stok beras sampai Juni mencapai 7,49 ton. Jumlah ini diyakini aman untuk konsumsi masyarakat hingga akhir tahun.

"Angka tersebut sudah termasuk dalam hitungan stok hingga akhir Desember 2020 yang mencapai 6,1 juta ton," ujar Syahrul dalam Rapat Koordinasi Akselerasi Pelaksanaan Pembangunan Pertanian Tahun 2020, dilansir dari Sekretariat Kabinet, Jumat (12/6).

Syahrul turut mengapresiasi kerja keras petani karena sukses melakukan cocok tanam Musim Tanam (MT) 1 dengan peningkatan produksi yang luar biasa. Padahal, sendi-sendi perekonomian di Tanah Air melemah akibat pandemi virus corona.

Pada MT 1 luas tanam Oktober-Maret mencapai 6,07 juta hektare (ha) dengan luas panen dari Januari-Juni sekitar 5,83 juta ha. Dari luas tersebut, para petani mampu memproduksi gabah kering giling (GKG) sebanyak 29,02 juta ton dan menghasilkan beras murni sebanyak 16,65 juta ton atau senilai Rp168 triliun.


"Apapun yang terjadi besok, yang tidak boleh bersoal adalah pangan masyarakat. Musim tanam 1 kita berhasil di situ dan hanya Kementan yang produktivitas ekspornya naik di atas 12,6 persen," klaim Syahrul.

Syahrul mengingatkan musim tanam berikutnya akan mengalami banyak tantangan dan rintangan yang lebih berat. Oleh karena itu, ia meminta semua elemen mempersiapkan MT 2 dengan baik.

Sebagai informasi, Badan Pangan Dunia (FAO) memperingatkan bakal terjadinya kekeringan yang sangat tinggi, bersamaan dengan serangan hama siklus lima tahunan. Bahkan, tahun ini diprediksi terjadi krisis pangan dunia.

"Kalau kita semua turun tangan akan ada kebersamaan yang kuat dengan perencanaan yang apik. Koordinasi kelembagaan harus kuat. Kerja sama dengan Kemendes, Kemenko, Kementerian dan Lembaga lain, BUMN, Pemda, Swasta, dan Perguruan Tinggi harus saling bersinergi," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



(jal/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER