Pemerintah Naikkan Pinjaman untuk BUMN Jadi Rp29,65 T

CNN Indonesia
Jumat, 19 Jun 2020 17:29 WIB
Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 195 poin atau 1,33 persen ke level Rp14.415 per dolar AS pada akhir perdagangan hari ini.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,039 poin atau 0,04 persen ke level 97,869 pada pukul 14.53 WIB.
Kementerian Keuangan memaparkan total pinjaman yang akan diberikan kepada BUMN naik dari Rp19,65 triliun menjadi Rp29,65 triliun. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Keuangan memaparkan total dana talangan atau pinjaman yang akan diberikan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) naik dari Rp19,65 triliun menjadi Rp29,65 triliun. Pemberian dana dilakukan kepada perusahaan pelat merah yang terdampak penyebaran virus corona.

Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Adi Budiarso mengatakan dana talangan ini diberikan kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, PT Perkebunan Nusantara (Persero) atau PTPN, Perum Perumnas, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, dan PT Perusahaan Pengelolaan Aset (Persero) atau PPA.

"BUMN ini bentuknya ada yang pinjaman dan penyertaan modal negara (PMN)," ucap Adi dalam video conference, Jumat (19/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjabarkan pemerintah akan mengucurkan pinjaman kepada Garuda Indonesia sebesar Rp29,65 triliun, KAI Rp3,5 triliun, dan PTPN Rp4 triliun. Lalu, Perum Perumnas akan mendapatkan dana pinjaman sebesar Rp650 miliar dan PPA Rp10 triliun.

Selain itu pemerintah mengalokasikan dana untuk PMN sebesar Rp20,5 triliun. Di sini, PPA kembali mendapatkan suntikan dana sebesar Rp5 triliun.

Kemudian, PMN juga akan diberikan kepada PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp7,5 triliun, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau BPUI sebesar Rp6 trililun, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM Rp1,5 triliun, dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC sebesar Rp500 miliar.

Secara total, pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp53,57 triliun untuk pembiayaan korporasi. Selain PNM dan pinjaman kepada BUMN, ada pula penempatan dana untuk restrukturisasi padat karya sebesar Rp3,42 triliun.

Adi mengungkapkan jumlah biaya penanganan penyebaran virus corona di dalam negeri ditetapkan sebesar Rp695,2 triliun. Angkanya naik dari sebelumnya yang hanya Rp677 triliun.

Dana itu digunakan untuk sektor kesehatan sebesar Rp87,5 triliun, perlindungan sosial Rp203,9 triliun, insentif usaha Rp120,61 trililun, UMKM Rp123,46 triliun, dan sektoral kementerian/lembaga serta pemerintah daerah Rp106,11 triliun.

[Gambas:Video CNN]



(aud/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER