Rupiah Menguat ke Rp14.115 per Dolar AS

CNN Indonesia
Kamis, 25 Jun 2020 09:14 WIB
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.002 per dolar AS pada perdagangan pasar spot, Jakarta, 18 April 2019. Rupiah melesat 0,59 persen terhadap dolar AS dibandingkan Selasa (16/4) di angka Rp14.085 per dolar AS. (CNN Indonesia/ Hesti Rika)
Rupiah menguat ke Rp14.115 per dolar AS pada Kamis (25/6). Namun, penguatan diramal sementara. Ilustrasi. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.115 per dolar AS pada Kamis (25/6). Posisi ini menguat 15 poin atau 0,11 persen dari Rp14.130 pada Rabu (24/6).

Rupiah memimpin penguatan mata uang Asia dari dolar AS. Mata uang Garuda menguat bersama dolar Singapura menguat 0,08 persen dan baht Thailand 0,03 persen.

Sementara dolar Hong Kong stagnan. Sedangkan won Korea Selatan melemah 0,66 persen, yuan China minus 0,28 persen, ringgit Malaysia minus 0,15 persen, yen Jepang minus 0,04 persen, dan peso Filipina minus 0,04 persen. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu pula dengan mata uang utama negara maju, mayoritas melemah dari dolar AS. Dolar Australia melemah 0,05 persen, franc Swiss minus 0,04 persen, dolar Kanada minus 0,01 persen, euro Eropa minus 0,01 persen.

Hanya rubel Rusia yang menguat 0,05 persen. Sementara poundsterling Inggris stagnan.

Kendati menguat, namun Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah kemungkinan akan tertekan pada hari ini. Proyeksinya, rupiah bergerak di kisaran Rp14.050 sampai Rp14.200 per dolar AS.

Pelemahan rupiah kemungkinan juga diikuti oleh mata uang lain. Hal ini terjadi akibat sentimen negatif dari sinyal 'perang baru' antara AS dan Eropa di bidang perdagangan.

[Gambas:Video CNN]

"Isu yang bisa menekan aset berisiko adalah rencana pengenaan tarif impor baru terhadap barang-barang dari Eropa oleh AS, yang bisa memicu perang dagang baru," ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com, Kamis (25/6).

Selain itu, sentimen kekhawatiran penambahan kasus baru virus corona atau covid-19 di berbagai negara juga masih menyelimuti pelaku pasar. Salah satunya, peningkatan jumlah kasus di AS.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organizations/WHO) mencatat ada 26.519 kasus baru, sehingga total mencapai 2,29 juta kasus di AS. Jumlah kematian sudah mencapai 120 ribu orang pada hari ini.

"Kasus covid yang terus meninggi dikhawatirkan menghambat pemulihan ekonomi yang kini sedang berlangsung sejak pembukaan kembali perekonomian," katanya.

Kendati begitu, menurutnya, masih ada sebagian pelaku pasar yang optimis dengan pemulihan ekonomi dunia. Hal ini diharapkan mampu menopang pergerakan mata uang, sehingga tidak terlalu tertekan pada hari ini.



(uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER