SKK Migas Ringankan Pembayaran Dana Pemulihan Tambang ke KKKS

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memutuskan untuk memberikan insentif kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) guna mendorong investasi dan produksi migas.

Insentif berbentuk penundaan penyetoran Dana Abandonment and Site Restoration (ASR). Insentif hanya akan berlaku untuk 2020.

Selanjutnya, nilai kewajiban ASR yang ditunda penyetorannya tahun ini akan ditagih sekaligus pada Semester I 2021, ditambah dengan kewajiban tahun berjalan.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan ia sudah menandatangani surat edaran soal pemberian insentif itu dan menyerahkannya kepada Kontraktor KKS .

Ia berharap agar KKKS dapat memanfaatkan insentif itu supaya segera bisa melakukan kegiatan untuk meningkatkan produksi.

"Artinya relaksasi atas penyetoran dana ASR di tahun 2020 tidak menghilangkan atau mengurangi kewajiban KKKS untuk memenuhi nilai pencadangan dana ASR dimana atas kekurangannya akan diperhitungkan sampai dengan berakhirnya masa kontrak KKKS," katanya seperti dikutip dari Antara, Rabu (15/7).

Ia menambahkan pemberian insentif itu dilakukan untuk menjaga stabilitas keuangan dan operasional KKKS supaya bisa berinvestasi.

[Gambas:Video CNN]

"Kami memberikan relaksasi kepada KKKS yang membutuhkan, namun tetap kami minta KKKS untuk terlebih dahulu melakukan evaluasi kemampuan finansial kemudian akan direview kembali oleh SKK Migas," tambah Dwi.

Ia meminta KKKS yang merasa perlu mendapatkan relaksasi, dapat mengajukan menyampaikan kepada SKK Migas paling lambat 31 Juli 2020.

Dwi juga menambahkan selain insentif itu, SKK Migas akan terus melakukan terobosan kebijakan agar kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi (migas) dapat berjalan optimal.