Penyaluran PEN BRI Capai Target, Tembus Rp 30 Triliun Lebih

BRI | CNN Indonesia
Selasa, 11 Agu 2020 09:14 WIB
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyalurkan dana percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sesuai target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
Foto: Dok. Bank BRI
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyalurkan dana percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sesuai target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Hingga 10 Agustus 2020, BRI telah menyalurkan dana PEN sebesar Rp 30,6 triliun kepada 700 ribu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Sebelumnya, pada 25 Juni 2020 BRI mendapatkan penempatan dana sebesar Rp 10 triliun dari Pemerintah dan diharapkan BRI mampu me-leverage dana tersebut menjadi pinjaman untuk UMKM sebesar 3 kali lipat dalam 3 bulan.

Direktur Utama BRI, Sunarso menyebut mayoritas penerima pinjaman tersebut merupakan pelaku usaha mikro. Sementara itu, sektor ekonomi yang mendominasi penyaluran pinjaman yakni perdagangan sebesar 50%, pertanian 22%, dan industri pengolahan 9,5%.

"Sebesar 70% diantaranya atau pinjaman dengan Rp 21,6 Triliun kami salurkan kepada segmen mikro," ujar Sunarso dalam keterangan tertulis, Selasa (11/8/2020).
Ia mengatakan dengan adanya digitalisasi pemrosesan pinjaman dengan menggunakan aplikasi BRISPOT, rata-rata per hari BRI bisa memproses pinjaman yang bersumber dari dana PEN sebesar Rp 939 miliar.

"Digitalisasi terbukti mampu mengakselerasi kinerja BRI dalam upaya menyelamatkan dan membangkitkan UMKM di masa sulit ini," tambahnya.

Faktor lain yang juga mendukung percepatan dana PEN adalah pemanfaatan ekosistem digital, khususnya untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Kami telah bekerja sama dengan startup e-commerce dan ride hailing seperti Gojek, Grab, Tokopedia, Shopee dan Bukalapak dalam penyaluran KUR Digital. Terobosan ini memperluas jangkauan dan mempermudah para pelaku UMKM untuk mendapatkan akses permodalan dan ini merupakan bukti nyata BRI dalam upaya #BUMNBangkitkanUMKM," pungkasnya.



[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER