Rencana Produksi Vaksin Corona Angkat Rupiah ke Rp14.660

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.660 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis (27/8) sore. Posisi tersebut menguat 0,12 persen dibandingkan perdagangan Rabu (26/7) sore di level Rp14.677 per dolar AS.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.714 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi kemarin yakni Rp14.636 per dolar AS.

Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Dolar Hong Kong menguat 0,01 persen, dolar Singapura menguat 0,01 persen, dolar Taiwan menguat 0,07 persen, dan won Korea Selatan menguat 0,15 persen.

Kemudian rupee India menguat 0,65 persen, yuan China menguat 0,5 persen, ringgit Malaysia melemah 0,07 persen, dan baht Thailand menguat 0,15 persen Sebaliknya yen Jepang yang terlihat melemah sebesar 0,08 persen dan peso Filipina melemah 0,22 persen.

Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju terpantau melemah terhadap dolar AS.Poundsterling Inggris melemah 0,05 persen, dolar Australia melemah 0,32 persen dan dolar Kanada melemah 0,04 persen. Hanya franc Swiss yang mengalami penguatan 0,10 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi optimisme Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional untuk dapat segera memproduksi dan menyuntikkan 30 juta dosis vaksin Covid-19 kepada 15 juta orang akhir tahun 2020 ini.

Vaksin covid-19 hasil kerjasama dengan perusahaan China, Sinovac sudah rampung, sementara kerja sama Kimia Farma dengan G42 di Uni Emirat Arab (UEA) akan menghasilkan 10 juta dosis pada Desember 2020.

"Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyatakan bahwa uji klinis yang dilakukan G24 sinkron dengan kebutuhan dalam negeri sehingga sudah bisa mendapatkan rekomendasi," ucap Ibrahim.

Disamping itu pasar juga sedang terfokus pada pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait perpanjangan masa transisi PSBB. Pernyataan Anies sangat dinanti pasar mengingat kuartal III berakhir dalam 1 bulan lagi dan pasar bisa memberikan sikap apakah Indonesia masuk dalam jurang resesi atau tidak.

"Seyogyanya Pemerintah DKI Jakarta harus berani mengambil sikap guna untuk kelangsungan pertumbuhan ekonomi yang saat ini masih terjadi stagnasi akibat konsumsi masyarakat yang menurun, investasi yang stagnan dan pengangguran yang di taksir 12,5 persen di tahun 2020, yang sebelumnya di tahun 2019 di bawah 10 persen," imbuh Ibrahim.

Dalam perdagangan akhir pekan mata uang rupiah kemungkinan akan ditutup menguat 30-50 poin di level Rp14.600-14.730.

[Gambas:Video CNN]