Pasar Abaikan Deflasi, IHSG Diprediksi Menguat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (2/9). Pelaku pasar mengabaikan penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau deflasi sebesar 0,05 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Agustus 2020.

"Data Inflasi mengalami pelemahan, namun masih direspons baik oleh investor," kata Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan dalam risetnya.

Selain itu, tren penguatan masih terjadi lantaran indeks saham turun cukup dalam awal pekan lalu, yakni 2,02 persen. Namun, kata dia, pergerakan itu diperkirakan masih terbatas. Pasalnya, investor masih menanti beberapa data perekonomian terutama dari global misalnya data pengangguran.

"Pergerakan diperkirakan menguat setelah mengalami koreksi yang cukup dalam,"imbuhnya.

Ia memperkirakan indeks saham akan bergerak di rentang support 5.189-5.249 dan resistance 5.340-5.371.

Sebaliknya, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya meramal IHSG bergerak lesu pada perdagangan kali ini. Namun, indek saham masih memiliki potensi penguatan apabila mampu menjaga level support.

"Gelombang tekanan terlihat belum akan berakhir mengingat capital outflow (aliran modal asing keluar) masih terjadi secara year to date (sejak awal tahun)," katanya.

Menurutnya, jika terjadi koreksi wajar para investor masih dapat memanfaatkan momentum untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek. Ia memprediksi indeks saham bergerak di rentang support 5.102 dan resistance 5.378.

Di sisi lain, saham-saham utama Wall Street ditutup menguat. Indeks Dow Jones naik 0,76 persen ke level 28.645, S&P 500 bertambah 0,75 persen ke level 3.526, dan Nasdaq Composite menguat 11,39 persen menjadi 11.393. 

[Gambas:Video CNN]