Komisioner Komisi Informasi Pusat (KIP) Romanus Ndau Lendong menyatakan apresiasi layanan informasi dan sistem keterbukaan publik yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) selama beberapa tahun terakhir.
"Dengan mendorong keterbukaan informasi publik, seakan memberi panggilan kepada kita semua untuk kembali kepada sektor pertanian. Karena pertanian merupakan jantung hidup sebuah bangsa," ujar Romanus pada Selasa (15/9).
Romanus mengatakan, keterbukaan publik penting dilakukan oleh kementerian dan lembaga lain untuk membuka akses informasi masyarakat. Dengan begitu, masyarakat paham apa yang bisa diharapkan dari kementerian tersebut. Saat ini, kata Romanus, baru Kementan dan Kementerian Keuangan yang melakukan keterbukaan informasi publik dengan baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melihat Menteri Pertanian berserta jajarannya punya semangat yang tinggi, dan itu menjadi modal penting bagaimana menumbuhkan budaya keterbukaan itu," katanya.
Romanus menilai program dan kebijakan di sebuah kementerian dan lembaga tidak akan cukup jika hanya mengacu kepada program komisi informasi. Namun, harus ada badan publik yang punya inisiatif di alam terbuka.
"Saya berharap tahun depan pertanian bisa menjadi penyandang dana terbesar nasional sehingga masyarakat kembali lagi ke sektor pertanian. Mari kita buktikan bahwa menjadi petani lebih baik bahkan lebih mulia daripada menjadi karyawan pabrik," katanya.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri menyampaikan bahwa di tahun 2020 Kementan terus mengalami peningkatan kualitas informasi yang signifikan. Sebagaimana arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk lebih responsif, inovatif dan mampu menjawab tantangan secara tepat, informasi kinerja pembangunan pertanian yang terbuka akan berdampak positif dalam penyelenggaraan negara yang baik, bersih, transparan dan akuntabel.
Kondisi ini, menurut Kuntoro, sekaligus membuktikan bahwa monitoring dan evaluasi selalu rutin dilakukan, terutama untuk memberikan informasi yang lebih baik dan aktual.
"Di tahun 2020 kualitas informasi publik dan layanan informasi Kementan menjadi 10 persen yang mana tahun sebelumnya hanya 1 persen. Ini menjadi sebuah kebanggaan kami karena peningkatannya begitu tinggi," tutur Kuntoro.
(rea)