Kemenparekraf Dukung Ekraf Kuliner Lewat Ada di Warung

Kemenparekraf | CNN Indonesia
Kamis, 01 Okt 2020 13:33 WIB
Kemenparekraf menggelar Program Ada di Warung yang bertujuan mempertahankan perputaran roda ekonomi kerakyatan.
Kemenparekraf menggelar Program Ada di Warung yang bertujuan mempertahankan perputaran roda ekonomi kerakyatan. (Foto: dok. Kemenparekraf)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menunjukkan dukungan pemasaran produk para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) subsektor kuliner melalui program Ada di Warung.

Deputi Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya menjelaskan, program yang diinisiasi oleh Kemenparekraf ini bekerja sama dengan Tokopandai, Tastemade Indonesia, Shopee Pay, dan DANA untuk membantu para pelaku ekraf memasarkan produk di tengah pandemi Covid-19.

"Kegiatan ini bertujuan untuk membantu para pelaku ekraf subsektor kuliner dalam memasarkan secara fisik produknya lebih dekat lagi dengan konsumen, sekaligus untuk mendorong masyarakat agar memilih berbelanja di warung terdekat sehingga dapat mengurangi cakupan mobilitas demi meminimalisir penyebaran Covid-19," ujar Nia saat peluncuran program Ada di Warung secara virtual, Rabu (30/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain memberi pilihan varian makanan kepada masyarakat, program diharapkan membantu pelaku ekraf agar dapat terus berdagang, menambah variasi produk di warung kelontong, hingga memperoleh tambahan penghasilan dengan sistem bagi hasil; sementara konsumen didorong untuk menggunakan produk lokal Indonesia.

Di sisi lain, masyarakat yang berbelanja di warung kelontong jaringan Toko Pandai juga dapat membayar secara nontunai, sehingga turut dalam implementasi Program Sistem Keuangan Inklusi. Penerapan digitalisasi itu disebut Nia akan membantu warung konvensional jadi melek teknologi, serta mempermudah transaksi dan pembukuan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Yuana Rochma Astuti mengatakan, program melibatkan 150 warung kelontong yang tersebar di Jabodetabek. Sebanyak 60 warung berada di Jakarta, 50 warung di Bekasi, dan 40 warung di Tangerang.

"Meskipun saat ini program Ada Di Warung baru dilaksanakan di Jabodetabek, apabila apresiasinya baik dari masyarakat, rencananya tahap dua akan kami laksanakan di Malang dengan melibatkan 50 warung. Dan bila program ini mendapat respon yang lebih positif lagi maka tidak menutup kemungkinan kami akan buka di daerah lain," katanya.

Promosi program pun diperkuat lewat akun media sosial Tastemade Indonesia, berupa video olahan masakan menggunakan produk-produk kuliner kreatif yang didukung dalam Ada di Warung. Beberapa produk ekraf yang terpilih adalah Nicchi Kare, OhMaGrain, Barefood Pota, Makaronian, Early Rise, Kane Food, dan Sikaya Cireng.

"Diharapkan dengan adanya promosi tersebut dapat meningkatkan awareness masyarakat terhadap program ini, khususnya produk pelaku kreatif, yang pada akhirnya akan membantu meningkatkan penjualan," tutur Yuana.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER