Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkolaborasi dengan Pemprov Jawa Barat meluncurkan Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-Cita (Sekoper Cinta) demi literasi keuangan bagi perempuan.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjelaskan bahwa 'Sekoper Cinta' merupakan wadah perempuan bertukar pengetahuan dan pengalaman demi kemandirian ekonomi tanpa terjerat oleh pinjaman rentenir.
"Harapan kita adalah Jawa Barat mau bebas dari rentenir. Karena itu Pemerintah Provinsi Jawa Barat, OJK, BI dan industri keuangan menyediakan kemudahan untuk mengakses bantuan atau pinjaman tapi tentu tidak mencekik seperti rentenir," kata Ridwan dalam keterangannya, Senin (12/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program yang dimaksud adalah Bank Wakaf Mikro dari OJK, ada Kredit Mesra dari Pemprov Jabar, serta KUR dengan bunga rendah.
Ridwan menegaskan perbankan dan lembaga keuangan formal lainnya pun harus beradaptasi untuk menyalurkan pembiayaan khususnya kepada keluarga menengah ke bawah yang berada di kampung-kampung.
"Ibu-ibu di sana yang telah diedukasi melalui 'Sekoper Cinta', nantinya akan dapat memahami, pembiayaan mana yang baik untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga,'' lanjutnya.
Sejak diluncurkan pada Oktober 2018, program 'Sekoper Cinta' telah menelurkan 2.700 lulusan yang berasal dari 100 desa di 27 kabupaten/kota di Jabar.
Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat Triana Gunawan mengatakan selain 'Sekoper Cinta', OJK bersama Pemprov Jabar melalui TPAKD Jawa Barat juga mengimplementasikan berbagai program yang diharapkan dapat berkontribusi dalam pemulihan ekonomi.
"Program unggulan yang telah diimplementasikan, telah dirintis dari tahun-tahun sebelumnya dan akan kita kembangkan terus adalah business matching. Ada perusahaan sebagai offtaker yang menjamin pembelian produk yang diproduksi secara massal oleh masyarakat pedesaan dan difasilitasi perbankan di Jawa Barat," kata Triana.
Selain itu, OJK juga mengoptimalisasi peran TPAKD melalui Optimalisasi BUMDesa dengan program antara lain melalui pembukaan agen laku pandai, penggunaan transaksi nontunai dana desa melalui internet banking corporate.
Selain itu, ada pula kepemilikan rekening tabungan sebanyak 383 rekening dengan nominal sebesar Rp45,1 juta, kepemilikan Asuransi Jiwa Mikro bagi Aparatur Desa sebanyak 42 Polis dan optimalisasi Gudang dan Pembiayaan Sistem Resi Gudang kepada 12 petani/12 resi dengan nominal Rp852 juta serta 1 kelompok tani sebesar Rp170 juta.
Per 20 September, perbankan di Jawa Barat telah melakukan restrukturisasi kredit senilai Rp103,7 triliun dari 1,68 juta debitur. Sementara itu, realisasi restrukturisasi perusahaan pembiayaan mencapai Rp33,16 triliun dari 1,14 juta kontrak pembiayaan. Sebanyak 7,5 ribu debitur diberikan subsidi bunga sebesar Rp21,16 Miliar.
Daftar Kolaborasi OJK dan Pemprov Jabar bersama lembaga keuangan:
Jenis Business Matching Jumlah Penerima KUR Nilai Pembiayaan
Klaster Peternakan Domba 20 Kelompok Peternak Domba Rp1 Miliar
Klaster Perkebunan Tebu 779 Rekening Rp58,1 Miliar
Klaster Perkebunan Mangga 55 Rekening Rp6,85 Miliar
(asa)