Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 5,2 persen pada 2021. Pada Juni lalu, lembaga internasional itu memperkirakan ekonomi bisa melaju 5,4 persen tahun depan.
IMF memperingatkan pemulihan ekonomi usai dihantam virus corona memerlukan waktu panjang. Proyeksi tersebut dibuat dengan mengasumsikan pembatasan sosial masih diterapkan tahun depan, sebelum berakhir secara bertahap seiring ditemukannya vaksin corona.
"Pendakian untuk keluar dari bencana kemungkinan akan panjang, tidak merata dan penuh ketidakpastian," ujar Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath dilansir dari CNN, Rabu (14/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
IMF memperingatkan pendapatan domestik bruto (PDB) negara maju tahun depan masih akan di bawah tahun lalu.
Dalam jangka menengah, laju ekonomi global diprediksi melambat di kisaran 3,5 persen selama periode 2022 hingga 2025.
Kondisi itu berisiko memperlebar jurang ketimpangan dan menggerus peningkatan taraf hidup yang sebelumnya dicapai, baik di negara maju maupun negara berkembang. Kemiskinan ekstrem global juga diperkirakan bakal naik untuk pertama kalinya sejak dua dekade terakhir.
Sementara, tahun ini, ekonomi global diperkirakan turun 4,4 persen atau membaik dari proyeksi sebelumnya, minus 4,9 persen. Hal itu seiring pemulihan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa yang lebih baik dari perkiraan usai penguncian wilayah (lockdown) dicabut. Selain itu, perekonomian China juga mulai kembali positif usai babak belur dihantam pandemi.