PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus mempercepat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional. Hingga September 2020, BRI telah menyalurkan lebih dari setengah jatah yang tersedia kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terdampak pandemi COVID-19.
Hingga kuartal III tahun ini, total KUR yang sudah disalurkan BRI mencapai Rp 90,1 triliun. Jumlah ini setara lebih dari 64 persen dari kuota KUR BRI tahun ini yaitu Rp 140,2 triliun.
"Melalui penyaluran KUR secara cepat dan mengandalkan peran digital di dalamnya, BRI berharap kondisi para pelaku UMKM dapat segera membaik. Sokongan untuk UMKM harus dimaksimalkan karena sektor ini merupakan tulang punggung perekonomian nasional," ujar Direktur Bisnis Mikro BRI Supari.
![]() |
Menurut Supari, BRI terus berupaya agar pencairan KUR dapat dilakukan dengan cepat dan tepat sasaran. Pasalnya, selama ini ketepatan dan efisiensi penyaluran KUR bisa diwujudkan BRI karena perseroan telah memiliki ekosistem pendukung.
"Ketepatan ini terbukti dari minimnya rasio non performing loan (NPL) KUR BRI sepanjang 2020. Hingga September lalu, NPL KUR BRI hanya sebesar 0,04 persen," tambahnya.
Diketahui, BRI saat ini telah mengembangkan ekosistem pasar, desa, dan digital dalam memberikan layanan perbankan. Melalui ketiga ekosistem tersebut, BRI dapat mengakselerasi bisnisnya secara terintegrasi dan memudahkan masyarakat dalam bertransaksi,
Dirinci lebih lanjut, tahun ini BRI telah menyalurkan puluhan triliun dana KUR kepada lebih dari 3,3 juta debitur. Jika dilihat dari sektor ekonomi, jumlah penerima KUR BRI terbanyak berasal dari pelaku sektor perdagangan, yakni mencapai lebih dari 1,2 juta debitur dengan total nilai mencapai lebih dari Rp 36,3 triliun atau 40,3 persen dari nilai total. Sementara itu hampir 1,2 juta debitur dengan nilai mencapai Rp 28,8 triliun berasal dari sektor pertanian.
![]() |
BRI juga menyalurkan KUR bagi pelaku industri pengolahan, perikanan, dan jasa lainnya. Total debitur dari ketiga sektor ini masing-masing 406 ribu orang, 65 ribu orang, dan 455 ribu orang. Adapun plafon KUR yang disalurkan bagi pelaku usaha sektor pengolahan sebesar Rp 10,9 triliun, sektor perikanan Rp 1,7 triliun, dan jasa lainnya Rp 12,4 triliun.
"BRI berharap KUR yang sudah diterima jutaan debitur dapat bermanfaat untuk mendongkrak kembali usaha mereka di masa yang cukup menantang seperti saat ini. Kami juga mendorong agar para debitur memanfaatkan ekosistem yang sudah kami bentuk untuk mempermudah distribusi atau penjualan barang/jasa mengandalkan sistem digital," pungkasnya.