Strategi Dirut Baru Bank Mandiri Darmawan Junaidi saat Corona

CNN Indonesia
Rabu, 21 Okt 2020 16:37 WIB
Dirut baru PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi memiliki sejumlah strategi untuk menghadapi pandemi covid-19. Berikut rinciannya.
Dirut baru PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi menyiapkan strategi perusahaan untuk menghadapi pandemi covid-19. (ANTARA FOTO/HO/Parno).
Jakarta, CNN Indonesia --

Darmawan Junaidi resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Bank Mandiri Persero (Tbk) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) pada hari ini, Rabu (21/10). Ia pun membeberkan sejumlah strategi yang akan dilakukan Bank Mandiri dalam menghadapi pandemi covid-19.

Mulanya, ia mengatakan selama pandemi Bank Mandiri memberikan restrukturisasi kredit kepada debitur sesuai arahan OJK. Ini membuat laba perusahaan turun hingga 23,94 persen dari Rp13,53 triliun semester I 2019 menjadi Rp10,29 triliun per semester I 2020.

"Kami melaksanakan arahan POJK 11 Tahun 2020 kami melakukan restrukturisasi kredit sehingga dari portofolio yang sudah dilakukan restrukturisasi kredit itu terdapat beberapa pengakuan pendapatan bunga yang memang perlu kami pertimbangkan untuk tidak dicatat," ujarnya dalam konferensi pers usai RUPS-LB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sebab itu, ia mengatakan Bank Mandiri akan memaksimalkan pendapatan berbasis biaya dan komisi (fee based income). Perseroan juga akan melakukan terobosan dengan menggandeng fintech dan penyedia jasa keuangan digital.

"Dari ritel banking, kami bisa mendapatkan fee transaksi dari nasabah yang melakukan transaksi lewat platform yang disiapkan Bank Mandiri. Itu akan terus kami tingkatkan sehingga akan terjadi efisiensi," tuturnya.

Selain itu, bank pelat merah tersebut akan memperkuat likuiditas sehingga cukup guna bertahan selama pandemi covid-19. Bank Mandiri, kata dia, telah mengantongi perkiraan besaran likuiditas yang harus disiapkan selama masa sulit ini.

"Kalau melihat angkanya kami tidak pernah tahu berapa angka yang cukup untuk hadapi pandemi ini, tapi Bank Mandiri memiliki kajian tersendiri untuk ukuran bisnis Mandiri dan berbagai program yang akan didukung Mandiri dalam masa pandemi ini, kami siapkan likuiditas yang menurut kami sudah lebih dari biasanya," tuturnya.

Selain itu, ia menegaskan Bank Mandiri akan menunda sejumlah aksi korporasi untuk sementara waktu. Ia menuturkan akan menunggu waktu yang tepat untuk mendorong pertumbuhan secara anorganik tersebut, meskipun secara kapital Bank Mandiri memiliki kemampuan untuk melakukan aksi korporasi.

"Dengan pandemi ini, sementara kami masih kaji saat yang tepat sehingga ada waktu bagi Bank Mandiri untuk tumbuhkan kapitalnya supaya nanti pada saat yang tepat kami bisa melakukan inisiatif corporate action untuk tumbuh secara anorganik. Jadi yang akan dilakukan dalam bentuk corp action sementara itu kami hold," tuturnya.

Di sisi lain, Bank Mandiri akan tetap fokus pada inti bisnisnya yakni wholesale banking, meliputi corporate banking, commercial banking, dan layanan kepada K/L dan sejumlah BUMN.

[Gambas:Video CNN]

Sejalan dengan itu, ia menuturkan Bank Mandiri juga akan menyasar sektor UMKM. Pada sektor ini, ia mengatakan Bank mandiri akan fokus pengembangan UMKM secara regional.

"Jadi nanti posisinya akan ada fokus tertentu di regional yang mungkin secara nasional tidak, tapi akan ada fokus tertentu yang bisa kami dorong, apakah itu lebih kepada kebutuhan pasar domestik atau ada potensi memiliki pendapatan hasil ekspor," ucapnya.

(ulf/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER