Pendiri PT Avia Avian, salah satu produk cat dan bahan-bahan kimia ternama Soetikno Tanoko (Tan Tek Swie) meninggal dunia. Kabar duka tersebut disampaikan Tancorp Group yang didirikan anaknya Hermanto Tanoko.
"Selamat jalan Founding Father PT. Avia Avian, semoga diberikan tempat yang mulia disisiNya. Ucapan tulus terimakasih kami atas jasa yang engkau berikan bagi kami semua keluarga besar Tancorp dan kemajuan Indonesia," demikian ucap Tancorp Group dikutip dari dalam laman resminya di LinkedIn Rabu (4/11).
Soetikno Tanoko meninggal dalam usia 95 tahun pada Minggu dini hari 1 November lalu. Ia rencananya akan disemayamkan di Adi Jasa VIP A, pada Sabtu (7/20) ke Graha Paripurna Cakrawala, Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hermanto Tanoko, anak bungsu dari Soetikno Tanoko, dalam sebuah wawancara di YouTube mengatakan ayahnya merupakan sosok pekerja keras. Ia mengajarkan anak-anaknya untuk totalitas dalam berwirausaha.
Sebelum pabrik PT Avia Avian berdiri, Soetikno menjalankan usaha toko cat di Malang pada era 60-70an bersama saudaranya. Ia membawa toko tersebut menjadi toko cat nomor satu di Malang.
Hermanto sendiri baru bergabung ke bisnis Avian membantu ayahnya pada Desember tahun 1982. Sebelumnya Avian mulai mendirikan pabrik cat kecil-kecilan atau home industry dengan 18 karyawan padan 1978.
"Saya tanya Papa, Avian ini mimpinya mau ke mana? 'Kita mau jadi Pabrik Cat terbesar di Indonesia. Dari situ bertumbuh terus tiada henti," kata Hermanto.
Soetikno juga membuka usaha apotek yang kemudian menjadi tempat belajar berbisnis bagi Hermanto. Karena jasa ayahnya itu lah, melalui akun instagramnya @htanoko mengungkapkan kesedihan yang mendalam.
"Tangan inilah sejak saya balita yang selalu membelai dengan penuh cinta, menyuapi dengan penuh kasih sayang, menyayangi dengan ciuman, menggendong dengan pelukan yang hangat, menuntun dengan telaten, menggandeng dengan kuat, merangkul dengan ceria, mengajari dengan pengorbanan, melatih dengan contoh, memberi dengan cinta.Sekarang sedih rasa hati melihat tangan tersebut begitu kurus, begitu lemah... Kucium, kubelai, kugenggam erat erat sepanjang malam...I love u papa".