Jokowi Tambah Modal AirNav Rp904 Miliar

CNN Indonesia
Sabtu, 14 Nov 2020 06:13 WIB
Jokowi menambah modal AirNav sebesar Rp904 miliar. Modal berasal dari pengalihan barang milik negara di Kemenhub yang pengadaannya dari APBN.
Jokowi beri tambahan modal Rp904 miliar ke AirNav. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Dinda Audriene Muthmainah).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau yang dikenal dengan nama AirNav Indonesia senilai Rp904,69 miliar.

Hal ini tertuang di Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 65 Tahun 2020 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia. Beleid diteken pada 6 November dan diundangkan pada 10 November 2020.

"Untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia, perlu melakukan penambahan penyertaan modal negara ke dalam modal Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia," ungkap Jokowi dalam beleid tersebut seperti dikutip CNNIndonesia.com pada Jumat (13/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alokasi PMN berasal dari pengalihan Barang Milik Negara (BMN) di Kementerian Perhubungan yang pengadaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tepatnya, APBN 1999, 2000, 2002, 2003, 2004, 2007, 2008, 2009, dan 2010.

Di sisi lain, pemberian modal negara ini sejalan dengan ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2012 tentang Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia. Khususnya mengenai asal modal perusahaan.

Ke depan, bisnis AirNav Indonesia rencananya akan berada di bawah holding BUMN penerbangan alias aviasi. Holding akan dipimpin oleh PT Survai Udara Penas (Persero).

Selain AirNav, holding akan berisi PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Pelita Air (Persero), dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Targetnya holding terbentuk pada akhir tahun ini. 

[Gambas:Video CNN]



(uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER