Pendaftaran Kompetisi Sobat Bumi kategori Teori Sains yang sudah dibuka sejak 3 Agustus 2020 meraih animo luar biasa dari peserta mahasiswa. Tercatat sebanyak 12.799 mahasiswa dari 134 universitas dan sekolah tinggi di Indonesia telah mendaftar.
Melihat ketertarikan yang tinggi terhadap minat kompetisi, PT Pertamina (Persero) meningkatkan jumlah hadiah hingga Rp 1 miliar. Langkah tersebut diharapkan mampu meningkatkan semangat para mahasiswa untuk dapat berprestasi dan menjadi pemenang di Kompetisi Sobat Bumi Kategori Teori Sains.
"Hal ini selaras dengan aspirasi Pertamina untuk menginspirasi masyarakat luas dalam menghasilkan SDM unggul yang dapat menjadi calon inovator energi baru terbarukan, dengan memberikan kualitas pendidikan dan pelatihan yang berkualitas," ucap Manager Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Dian Hapsari dalam keterangan tertulis.
Dia mengatakan Kategori Teori Sains diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa perguruan tinggi negeri maupun swasta dari semua program studi atau jurusan, dan dapat berasal dari universitas, institut, sekolah tinggi ataupun politeknik.
Kompetisi Sobat Bumi Kategori Teori Sains terdiri dari dua tahapan seleksi, yaitu seleksi daerah tingkat provinsi yang diselenggarakan pada tanggal 11-12 November 2020 dan seleksi nasional yang diselenggarakan pada tanggal 8-10 Desember 2020.
Seleksi provinsi merupakan babak penyisihan yang dilakukan dengan metode Computer Based Test (CBT) dan diselenggarakan secara online di tempat peserta berada. Sedangkan seleksi nasional merupakan babak final yang akan dilakukan dalam dua tahap, yaitu seleksi semi final dan grand final.
Kompetisi Sobat Bumi yang diselenggarakan oleh PT Pertamina telah berlangsung sejak bulan Juni 2020. Kompetisi yang ditujukan untuk mengembangkan ide kreatif dan inovatif untuk memaksimalkan potensi energi di Indonesia ini menghadirkan dua kategori kompetisi, yaitu Kategori Proyek Inovasi EBT (Energi Baru dan Terbarukan) dan Kategori Teori Sains.
Kompetisi Sobat Bumi Kategori Proyek Inovasi EBT yang bekerja sama dengan Pertamina Foundation melalui program PF Sains telah memasuki babak seleksi final untuk menghasilkan tiga pemenang terbaik, yang hasil inovasinya akan diimplementasikan secara langsung di daerah-daerah terisolir dan membutuhkan energi.
Kompetisi Kategori Proyek Inovasi EBT diperuntukkan bagi para peneliti, dosen, praktisi, penggiat energi serta pengabdi masyarakat yang memiliki ketertarikan terhadap energi baru terbarukan.
Melalui program Kompetisi Sobat Bumi, Pertamina juga turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dengan memberikan pendidikan serta pelatihan yang berkualitas.
"Program Kompetisi Sobat Bumi merupakan bentuk nyata penerapan SDGs Goal 4, yaitu Quality Education, yang bertujuan untuk peningkatan kualitas pendidikan," terang Dian.
"Ke depannya, Pertamina akan terus mengembangkan Kompetisi Sobat Bumi agar bisa menjadi wadah bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, agar bisa terus mengeksplorasi daya pikir atau logikanya dalam menciptakan inovasi energi baru dan terbarukan, yang manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia dan dunia," lanjutnya.
Latar Belakang Kompetisi Sobat Bumi
Sebagai informasi, di tengah perjalanan panjang dalam menyediakan energi bagi bangsa, PT Pertamina (Persero) telah mendapatkan pengakuan dari pemangku kepentingan. Memasuki usia 63 tahun, PT Pertamina (Persero) senantiasa berbenah melalui pengembangan berbagai program dan inovasi bisnis, guna menjaga kelangsungan energi bangsa, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Guna mendukung penuh upaya pengembangan serta pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), Pertamina menyelenggarakan Kompetisi Sobat Bumi yang bertujuan untuk mengembangkan bibit unggul Indonesia dalam menciptakan inovasi energi bagi keberlangsungan bumi.
Melalui Kompetisi Sobat Bumi, Pertamina ingin menginspirasi masyarakat luas dalam mengembangkan ide kreatif dan inovatif, yang bertujuan untuk memaksimalkan potensi energi di Indonesia, sehingga mampu memenuhi kebutuhan energi di daerah terpencil, pelosok, dan/atau terisolisir lainnya.
(adv/adv)