Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan segera mendarat lagi di level 6.000. Hal ini karena indeks sudah mulai merangkak dalam beberapa waktu terakhir.
"Pada perdagangan 23 November 2020 sudah 5.600 dan kami harapkan bisa 6.000 lagi karena sebelum turun kemarin-kemarin IHSG itu di level 6.000," ucap Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam CEO Networking, Selasa (24/11).
Pasar saham, sambung Wimboh, sempat berada di titik terendah pada Maret 2020. Saat itu, IHSG sempat anjlok hingga di level 3.937.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keterpurukan IHSG pada Maret 2020 lalu bersamaan dengan pengumuman kasus pertama covid-19 di Indonesia. Saat itu pasar langsung bereaksi dengan melepas investasinya di aset berisiko.
"Lalu kami langsung ambil kebijakan untuk stimulus, sehingga sentimen positif sekarang ada lagi. Ini memberikan kepercayaan pasar," terang Wimboh.
Mengutip RTI Infokom, IHSG secara year to date (ytd) tercatat melemah 9,41 persen. Namun, indeks sudah positif jika dilihat dalam enam bulan terakhir.
IHSG terpantau menguat 23,02 persen dalam enam bulan terakhir. Kemudian, IHSG meningkat 7,78 persen dalam tiga bulan terakhir, meningkat 12,08 persen dalam satu bulan terakhir, dan meningkat 3,2 persen dalam satu pekan terakhir.
Hari ini, IHSG mendarat di level 5,701. Indeks terlihat menguat tipis 0,85 persen atau 48,26 poin.
Namun, investor asing tercatat jual bersih (net sell) di pasar reguler sebesar Rp2,46 miliar. Sementara, asing terlihat beli bersih (net buy) di seluruh pasar sebesar Rp124,01 miliar.