Bank bjb resmi mendirikan perusahaan efek daerah (PED) pertama di Indonesia bernama bjb Sekuritas. Perseroan terbatas dengan suntikan modal awal Rp9,5 miliar tersebut akan menaungi pengelolaan PED di Jawa Barat.
Kepastian pendirian bjb Sekuritas, yang persiapan dan pembentukannya digodok selama beberapa tahun, diperoleh setelah bank bjb menerbitkan akta pendirian PT BJB Sekuritas Jawa Barat.
Lembar akta pendirian bjb Sekuritas diteken oleh Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi, dan disaksikan Direktur Komersial dan UMKM Nancy Adistyasari, Direktur Utama Dana Pensiun bank bjb Sofi Suryasnia, dan Ketua 1 Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) bank bjb Toto Susanto beserta jajarannya selaku pemegang saham.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuddy Renaldi mengatakan pembentukan PED bjb Sekuritas ini merupakan tonggak baru dalam perkembangan bisnis perseroan. Pelebaran sayap usaha ini dilakukan untuk menyerap potensi angka pertumbuhan minat berinvestasi saham khususnya di Jawa Barat yang semakin hari kian meningkat.
"Bank bjb siap memfasilitasi aktivitas transaksi efek bagi masyarakat khususnya di Jawa Barat melalui kehadiran bjb Sekuritas. Aksi korporasi ini tentu saja didasari atas pertmbangan dan rencana yang sangat matang dengan memperhatikan geliat perkembangan transaksi efek dan peluang perluasan pemasaran yang tersedia," kata Yuddy.
"Lewat bjb Sekuritas, bank bjb juga hendak berkontribusi lebih nyata dalam mendongkrak literasi dan inklusi keuangan pasar modal yang bermuara pada tujuan optimalisasi potensi ekonomi melalui fasilitas pasar modal."
Pembentukan bjb Sekuritas ini jadi terobosan bjb selanjutnya, setelah tercatat sebagai bank pembangunan daerah pertama yang ditunjuk sebagai administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Setelah efektif beroperasi, bjb Sekuritas nantinya akan melayani kegiatan transaksi berbagai efek anggota bursa untuk kepentingan sendiri dan pihak lain, pemasaran efek, pembiayaan transaksi efek, dan kegiatan lain sesuai dengan persetujuan pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sebagai salah satu tahap awal, bank bjb telah telah menyiapkan strategi untuk bekerja sama dengan universitas dan menjaring investor dari kalangan aparatur sipil negara (ASN). Beriringan dengan itu, bank bjb juga terus bergerak proaktif melakukan upaya-upaya literasi dan inklusi pasar modal secara berkesinambungan.
Saat ini perseroan telah menyiapkan infrastruktur serta susunan direksi dan manajemen pengelola sekuritas, sambil menunggu tinjauan persetujuan dari OJK.
Keberadaan PED pertama di Indonesia ini juga diharapkan bakal berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah serta menekan praktik investasi bodong di tataran masyarakat.
Bank bjb menyatakan bakal menjangkau calon investor dalam area seluas mungkin guna mengakomodasi kepentingan seluruh kelompok masyarakat untuk memanfaatkan pasar modal dan menjadi investor.
(vws/vws)