PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyabet tiga penghargaan dalam ajang Top BUMN Award 2020. BRI dinobatkan sebagai The Most Resilient BUMN, The Best CEO untuk Direktur Utama BRI Sunarso dan The Best CFO untuk Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo.
Ketiga penghargaan ini diraih BRI dalam kategori perusahaan publik sektor keuangan dengan aset lebih dari Rp 15 triliun. Penghargaan tersebut diberikan sebagai wujud apresiasi atas kinerja BRI sebagai BUMN sektor keuangan di tengah situasi menantang akibat pandemi COVID-19.
"Semua penghargaan ini saya dedikasikan kepada seluruh insan BRILian, yaitu para pekerja BRI di manapun berada, dari semua level sampai ujung tombak yang melayani masyarakat di pelosok tanah air," ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam keterangan tertulis, Selasa (1/12/2020).
"Ini penting bagi kami semua, karena penghargaan ini adalah pengakuan terhadap kerja keras, kerja tulus, dan kerja ikhlas seluruh insan BRILian untuk mempertahankan bisnis secara resilient," imbuhnya.
Sunarso menyebut pentingnya peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terhadap kinerja BRI yang sustain di tahun 2020. Oleh karena itu, penghargaan yang diraih BRI juga dipersembahkan bagi para pelaku UMKM di Indonesia yang terus berjuang di masa pandemi.
"Dalam situasi yang tidak mudah ini, teman-teman di seluruh unit kerja BRI tetap semangat melakukan restrukturisasi menyelamatkan nasabah UMKM. Karena sesungguhnya menyelamatkan UMKM adalah menyelamatkan BRI itu sendiri. Karena porsi UMKM terhadap PDB adalah 68 persen, maka menyelamatkan UMKM juga sama dengan menyelamatkan perekonomian indonesia," tuturnya..
Sementara itu, Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto menyebut di masa pandemi COVID-19 banyak BUMN yang harus menunjukkan kemampuan ekstra demi bertahan, berinovasi, serta beradaptasi untuk menjaga kinerja perusahaan. Upaya ekstra dibutuhkan karena bisnis 90% BUMN terdampak pandemi COVID-19.
"Banyak BUMN yang berusaha survive di masa pandemi ini dan berupaya keluar dari tekanan pandemi dengan mengambil langkah-langkah penting dan strategis agar kinerja tidak terhalang oleh berbagai keterbatasan yang muncul, dan tidak terperosok mengalami kerugian lebih dalam," katanya.
"Sebagai agen pembangunan, BUMN juga terus menjalankan fungsi sosial dengan turut aktif berpartisipasi dalam membantu pemerintah menangani dan mengatasi pandemi ini secara langsung dan tidak langsung," sambung Susyanto.
Meski menjalani masa sulit, kata dia, hingga kuartal III tahun ini BRI masih mampu mencatatkan kinerja yang positif. Hal ini tercermin dari nilai aset BRI yang tetap tumbuh 10,89% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 1.447,85 triliun. Pada periode yang sama, laba perusahaan terhitung sebesar Rp 14,15 triliun.
BRI juga mengambil peran aktif dalam rangka penyelamatan UMKM di tengah pandemi serta implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dalam prakteknya, BRI merealisasikan stimulus di antaranya penyaluran kredit dari penempatan dana PEN mencapai Rp 45 triliun kepada 1,17 juta debitur, restrukturisasi kredit Rp 192,25 triliun kepada 2,95 juta debitur.
Ada juga penjaminan kredit UMKM sebesar Rp 6,19 triliun kepada 10 ribu debitur, penyaluran subsidi bunga UMKM Rp 3,83 triliun kepada 6,5 juta debitur dan penyaluran KUR super mikro Rp 5,2 triliun kepada hampir 600 ribu nasabah.
Selain itu BRI telah mencairkan Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) senilai Rp. 6,2 triliun kepada 2,6 juta pelaku usaha mikro dan BRI juga menyalurkan subsidi gaji pekerja / buruh sebesar Rp. 3,96 triliun kepada 3,3 juta penerima.