Survei BI: Inflasi Desember 0,22 Persen karena Harga Cabai

Hasil survei pemantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) Bank Indonesia (BI) pekan pertama bulan ini mencatat potensi kenaikan harga alias inflasi sebesar 0,22 persen secara bulanan pada Desember 2020. Inflasi dipicu oleh kenaikan harga cabai merah.

Direktur sekaligus Kepala Grup Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan mengatakan kenaikan harga cabai merah tercatat mencapai 0,04 persen secara bulanan. Selain itu, inflasi juga disumbang oleh kenaikan harga telur ayam ras dan cabai rawit masing-masing 0,03 persen.

Bahan pangan lain yang juga menyumbang inflasi adalah tomat sekitar 0,02 persen. "Inflasi minyak goreng, jeruk, dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar 0,01 persen," kata Junanto dalam keterangan resmi, Jumat (4/12).

Sementara penurunan harga terjadi pada emas perhiasan sebesar 0,07 persen secara bulanan. Hal ini terjadi menyusul penurunan harga emas di pasar internasional dan dalam negeri.

Deflasi atau penurunan harga juga terjadi di harga bawang merah sekitar 0,01 persen.

Dari perkembangan inflasi bulanan, bank sentral nasional memperkirakan inflasi Desember 2020 secara tahun kalender sebesar 1,46 persen. Begitu juga dengan inflasi secara tahunan sebesar 1,46 persen.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi November 2020 sebesar 0,28 persen. Gubernur BI Perry Warjiyo meyakini inflasi Indonesia akan berada di bawah 2 persen pada tahun ini atau berada di bawah target inflasi sebesar 3 persen plus minus 1 persen.

[Gambas:Video CNN]