Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) menuduh Swiss dan Vietnam memanipulasi mata uang mereka. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan keuntungan perdagangan atas ekspor Amerika.
Dalam laporan devisa setengah tahunan, Rabu (16/12), Departemen Keuangan AS menemukan kedua negara melakukan intervensi di pasar mata uang untuk mempengaruhi neraca pembayaran.
Dalam kasus Vietnam, intervensi dilakukan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif sehingga tidak adil dalam perdagangan internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyebut tuduhan disampaikan sebagai langkah kuat untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan peluang bagi pekerja dan bisnis Amerika.
Selain dua negara itu, AS juga memasukkan China bersama dengan Jepang, Korea, Jerman dan negara lainnya ke dalam daftar pemantauan negara yang mempermainkan mata uang mereka demi mendapatkan keuntungan dari AS.
Departemen Keuangan menambahkan tiga negara ke dalam daftar; India, Taiwan dan Thailand.
Presiden Donald Trump telah berulang kali mencerca negara-negara yang memiliki surplus perdagangan dengan Amerika Serikat dengan menuduh mereka melemahkan mata uang terhadap dolar AS supaya bisa menjual barang-barang mereka dengan lebih murah.