Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan sistem distribusi vaksin Covid-19 ke seluruh Indonesia agar program vaksinasi dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran.
BUMN farmasi itu pun sudah mengembangkan sistem digitalisasi untuk mendukung mulai dari pengemasan vaksin hingga track and trace.
"Kami akan memberikan semacam QR code, mulai dari kemasan yang primary, secondary, dan tertiary, sehingga nanti vaksin ini benar-benar bisa kita pastikan akan diberikan kepada yang berhak untuk menerimanya," ujarnya dalam dialog 'Menjaga Kualitas Vaksin Aman Hingga Ke Masyarakat' yang ditayangkan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (28/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menjaga mutu vaksin tetap baik hingga tiba di tangan masyarakat, Bio Farma juga telah menyiapkan sistem pemantauan suhu.
Sistem pemantauan suhu pada kemasan itu berfungsi untuk memastikan bahwa selama proses distribusi, vaksin disimpan pada suhu standar yakni dua hingga delapan derajat celcius.
"Jadi kalau seandainya nanti ada kejadian luar biasa, di mana penyimpanannya di luar dua dan delapan derajat celcius, itu akan segera diberikan notifikasinya. Ini bisa kita lacak lokasinya ada di mana."
"Dengan begitu kita akan lihat, kalau memang masih sesuai dengan standar, vaksinnya akan tetap kita berikan. Tetapi kalau di luar standar, akan ditarik dan diganti dengan vaksin yang baru," jelasnya.
Lebih lanjut, seluruh distribusi rantai dingin juga akan dilengkapi dengan perangkat GPS untuk memastikan bahwa vaksin tersebut akan tiba di daerah tujuannya.
"Distribusi juga suatu hal yang sangat vital dalam proses vaksinasi ini untuk memberikan jaminan, bahwa mereka mendapatkan vaksin yang bagus," ujar Honesti.
Dalam persiapan distribusi vaksin Covid-19, Bio Farma bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Telkom Indonesia yang sudah mengembangkan sistem integrasi satu data.
Menurut Honesti, masing-masing vial vaksin akan memiliki kode tertentu yang terintegrasi ke dalam sistem satu data. Hal itu antara lain mencakup vaksin ID juga customer ID yang disesuaikan dengan data KTP ataupun data yang ada di Dukcapil.
"Ini nanti akan memastikan bahwa vaksin nomor tertentu diterima oleh masyarakat ataupun orang dengan nomor KTP tertentu," ujarnya.
(fef)