Rupiah Meroket ke Rp13.895 per Dolar AS di Awal Tahun

CNN Indonesia
Senin, 04 Jan 2021 16:17 WIB
Rupiah menguat 1,10 persen ke posisi Rp13.895 per dolar AS pada Senin (4/1) sore. Penguatan rupiah ditopang oleh ekspektasi suku bunga AS yang tetap rendah.
Rupiah menguat 1,10 persen ke posisi Rp13.895 per dolar AS pada Senin (4/1) sore. Penguatan rupiah ditopang oleh ekspektasi suku bunga AS yang tetap rendah. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp13.895 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Senin (4/1) sore. Mata uang Garuda menguat 1,10 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya, Kamis (30/12), yaitu Rp14.050 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp13.903 per dolar AS, menguat dibanding posisi hari sebelumnya yakni Rp14.105 per dolar AS.

Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,38 persen, dolar Singapura menguat 0,39 persen, won Korea Selatan menguat 0,35 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, peso Filipina menguat 0,03 persen, rupee India menguat 0,16 persen, yuan China menguat 1,05 persen, dan bath Thailand terpantau menguat 0,44 persen.

Sebaliknya ringgit Malaysia melemah 0,30 persen dan dolar Taiwan melemah 0,02 persen.

Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,13 persen dan dolar Australia melemah 0,52 persen. Sebaliknya, dolar Kanada menguat 0,33 persen dan franc Swiss menguat 0,64 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan dolar AS dipengaruhi ekspektasi bahwa suku bunga AS akan tetap rendah dan harapan untuk pemulihan ekonomi global dari covid-19. The Federal Reserve (The Fed) dijadwalkan untuk merilis risalah pertemuan Desember pada Rabu mendatang.

Hal ini membuat investor kembali melirik aset-aset berisiko termasuk mata uang negara berkembang."Investor akan mencari detail lebih lanjut tentang diskusi terkait penyusunan panduan kebijakan ke depan, mereka lebih eksplisit dan peluang peningkatan lebih lanjut dalam pembelian aset di tahun 2021," ucap Ibrahim.

Sementara, dari dalam negeri penguatan rupiah ditopang rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat inflasi sebesar 1,68 persen sepanjang tahun lalu.

"Ini menandakan positif karena konsumsi masyarakat sudah kembali menggeliat.
Disamping itu, pemerintah sudah mendistribusikan vaksin ke 34 provinsi, walaupun dalam gelombang pertama masih difokuskan ke Instansi-instansi tertentu," ucapnya.

Dalam perdagangan awal tahun ini, rupiah ditutup menguat tajam 155 poin di level Rp13.895. "Sedangkan untuk perdagangan besok pagi, mata uang rupiah kemungkinan dibuka menguat di level Rp13.850-14.100 per dolar AS," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]



(hrf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER