Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menuturkan integrasi tarif dan tiket layanan antar moda di Jabodetabek akan dimulai pada Agustus tahun ini. Pada tahap awal integrasi tarif dan tiket akan dikembangkan dengan sistem pembayaran digital.
Untuk itu PT JakLingko Indonesia, yang terdiri dari MRT Jakarta, PT KAI, Jakpro dan Transjakarta, tengah menyiapkan beauty contest untuk mencari mitra strategis guna memulai proyek tersebut.
"Akan menggunakan satu dompet elektronik. Ada backend system yang disiapkan. Tapi belum ditentukan siapa, karena mekanismenya saat ini sedang dipersiapkan oleh 4 perusahaan tadi, yakni beauty contest untuk memilih mitra strategis yang akan melaksanakan inisiatif ini," ucapnya dalam diskusi virtual bersama media, Selasa (5/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
William menuturkan dari pengumuman beauty contest yang telah disebarkan ada 83 perusahaan dari berbagai negara yang berminat untuk berinvestasi dalam proyek tersebut.
Ia berharap, persiapan yang dilakukan JakLingko dapat berjalan lancar sehingga proses integrasi dapat dimulai tahun ini.
"Kami akan lihat nantinya akan seperti apa. Jadi diharapkan bulan Februari kita akan menentukan pemenang dari inisiatif ini, dan kemudian pada Agustus kami akan melihat proses integrasi. Pada Maret tahun depan kami akan melihat integrasi secara menyeluruh," tuturnya.
Dengan terlaksananya integrasi tiket dan tarif, nantinya MRT Jakarta juga akan tersambung dengan Kereta Bandara tak hanya dari Stasiun Dukuh Atas, melainkan juga dari stasiun Manggarai.
"Ini sedang kita kerja samakan dengan KAI sehingga nanti baik Manggarai maupun Dukuh atas akan satu kesatuan antara kereta api dengan MRT," ucapnya.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap JakLingko tak hanya mengintegrasikan tiket melainkan juga menjadi perusahaan berbasis teknologi dan data. Pasalnya, jutaan pergerakan transportasi umum masyarakat DKI Jakarta setiap harinya akan terekam pada data JakLingko.
Ia mengatakan data tersebut bisa menjadi dasar pengambilan kebijakan bagi pemerintah.
"Harapannya, JakLingko memasukkan unsur data sebagai bagian yang harus di-manage dari awal. Supaya kami di bagian pengambilan keputusan bisa benar-benar memanfaatkan informasi data mulai dari penentuan rute, skala, dan jenis kendaraan yang kami siapkan untuk masyarakat," tuturnya.