Menperin Ramal Manufaktur Tumbuh Hampir 4 Persen pada 2021

CNN Indonesia
Selasa, 12 Jan 2021 20:55 WIB
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita memperkirakan industri manufaktur bisa tumbuh positif tahun ini seiring upaya pengendalian pandemi covid-19.
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita memperkirakan industri manufaktur bisa tumbuh positif tahun ini seiring upaya pengendalian pandemi covid-19. (dok. Kementerian Perindustrian).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menaksir industri manufaktur tumbuh hampir 4 persen pada 2021. Laju positif itu didorong optimisme publik terhadap pengendalian pandemi covid-19.

"Kami memproyeksikan industri manufaktur pada 2021 akan tumbuh hampir 4 persen," kata Agus Gumiwang pada acara "Kick Off Diklat 3 in 1" serentak di tujuh Balai Diklat Industri (BDI) secara virtual, seperti dikutip dari Antara, Selasa (12/1).

Menurut Agus, pertumbuhan sektor manufaktur juga didorong seluruh subsektor manufaktur yang kembali bergairah seiring pemulihan aktivitas ekonomi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus menilai kinerja manufaktur di Indonesia cukup memuaskan, khususnya pada akhir 2020. Bahkan, di tengah pandemi corona, industri manufaktur dalam negeri tetap berada pada fase ekspansi.

Hal ini tercermin dari Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia sebesar 51,3 poin pada Desember 2020. Sebagai catatan, angka indeks di atas 50 menandakan ekspansi industri. Sementara, angka indeks di bawah 50 menunjukkan fase kontraksi.

"Poin ini merupakan sebuah capaian yang luar biasa di tengah-tengah pandemi dan ini merupakan titik tertinggi semenjak Markit melakukan survei di negara-negara industri," ujar Agus.

Selain itu, investasi dan ekspor produk dari sektor industri manufaktur pada 2020 juga meningkat dari tahun sebelumnya.

[Gambas:Video CNN]

"Padahal kita sama-sama mengalami pandemi covid-19, dunia juga sedang mengalami pandemi," kata dia.

Tak ayal, sambung Agus, sektor industri masih menyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar mencapai 19,86 persen, di mana industri pengolahan nonmigas berkontribusi 17,96 persen.

"Pemerintah terus mendorong penguatan industri semakin dalam dan terintegrasi sehingga menghasilkan produk-produk dengan inovasi baru dan bernilai tambah tinggi," kata dia.

(antara/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER