Rupiah Menguat ke Rp14.050 Jelang Rilis Suku Bunga AS

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.050 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (27/1) sore. Mata uang Garuda menguat 0,11 persen jika dibandingkan perdagangan Selasa (26/1) sore di level Rp14.065 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.091 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi hari sebelumnya yakni Rp14.086 per dolar AS.

Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Won Korea Selatan menguat 0,23 persen, rupee India menguat 0,20 persen, ringgit Malaysia menguat 0,12 persen,dolar Taiwan menguat 0,06 persen

Sebaliknya, dolar Singapura melemah 0,05 persen,yuan China melemah 0,02 persen,peso Filipina melemah 0,01 persen,yen Jepang melemah 0,10 persen dan bath Thailand terpantau melemah 0,05 persen.

Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak melemah terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,02 persen dan dolar Kanada terpantau melemah 0,29 persen. Sebaliknya, dolar Australia menguat 0,25 persen dan franc Swiss masih stagnan.

Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan jelang pergerakan dolar AS masih dipengaruhi oleh sentimen perundingan terkait stimulus tambahan Presiden AS Joe Biden sebesar US$1,9triliun yang lebih lama dari perkiraan.

Di samping itu, pasar juga masih menunggu pengumuman hasil rapat moneter bank sentral AS.

"Bank sentral AS kemungkinan akan memberikan pernyataan yang mendukung kebijakan suku bunga rendah dalam jangka waktu yang lebih lama untuk membantu pemulihan ekonomi AS," ucapnya kepada CNNIndonesia.com.

Meski demikian, kekhawatiran atas peningkatan kasus covid-19 membatasi penguatan rupiah dan mata negara-negara berkembang lainnya hari ini.

"Untuk besok pergerakan rupiah kelihatannya tak jauh berbeda di kisaran support Rp14.050 per dolar AS sampai Rp14.110 per dolar AS," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]