Kementerian Perhubungan menyatakan KRL Yogya-Solo mulai berbayar pada Rabu (10/2) ini. Operasi itu dilakukan seiring pemberlakuan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2021 mulai Rabu pukul 00.00 WIB ini.
Gapeka tersebut salah satunya mengatur soal pengoperasian KRL Yogyakarta-Solo.
"Gapeka 2021 juga telah mengakomodir perjalanan KRL Yogya - Solo yang juga akan beroperasi secara berbayar pada Rabu (10/2) menggantikan KA Prameks pada lintas yang sama," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri dikutip dari Antara, Rabu (10/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan penyusunan Gapeka 2021 telah disesuaikan dengan perkembangan ketersediaan dan permintaan masyarakat dalam menggunakan kereta api sepanjang 2020, atau selama pandemi covid-19.
Salah satu aspek dasar dalam penyusunan Gapeka 2021 yakni hasil pembangunan prasarana perkeretaapian seperti jalur ganda, peningkatan jalur, serta elektrifikasi jalur yang berimbas pada penambahan batas maksimal kecepatan kereta api.
Lebih lanjut, hasil pembangunan prasarana yang sudah dioperasikan tahun ini antara lain penyelesaian jalur ganda di wilayah Selatan Jawa dari Cirebon - Purwokerto, Solo - Mojokerto dan elektrifikasi kereta api yang terdapat di lintas Yogya - Solo.
Sementara itu untuk Pulau Sumatera terdapat pembangunan pada jalur Binjai - Besitang di Sumatera Utara, Reaktivasi jalur KA Padang - Pulau Aie di Sumatera Barat, serta jalur ganda Kotabumi - Cempaka di Wilayah Sumatera Bagian Selatan.
"Perubahan yang cukup mencolok pada Gapeka 2021 yaitu penambahan jumlah frekuensi perjalanan kereta api khususnya KA perkotaan dan KA komuter sebanyak 140 kereta yang tersebar di beberapa wilayah, seperti KRL Jabodetabek dan kereta api lokal untuk lintas Merak, KRL Yogya - Solo dan KA Lokal lain," katanya.
Sedangkan untuk kereta jarak jauh, pada Gapeka 2021 terdapat peningkatan batas kecepatan maksimal kereta api di beberapa lintas antara lima sampai 30 km per jam. Peningkatan batas kecepatan maksimal ini dapat dilakukan karena hasil pembangunan jalur dan peningkatan jalur di beberapa wilayah, serta penghapusan beberapa perlintasan sebidang khususnya di jalur Selatan Jawa.
"Perubahan kecepatan maksimal kereta api ini akan berdampak pada waktu tempuh perjalanan kereta yang semakin singkat," tuturnya.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian dengan PT KAI juga telah mempersiapkan mekanisme peralihan Gapeka 2021 saat jadwal pelaksanaan. Persiapan tersebut antara lain menyiagakan Posko Peralihan Gapeka di semua wilayah operasi untuk memeriksa kesiapan prasarana dan sarana kereta api, khususnya di stasiun percabangan, petugas serta crew kereta, dan kelengkapan administrasi perjalanan kereta api.
Dengan berlakunya Gapeka 2021, Zulfikri mengimbau agar masyarakat lebih memahami kondisi lalu lintas kereta api. Masyarakat juga diimbau tetap waspada terhadap perubahan periode perjalanan dan kecepatan kereta api di kawasan perlintasan sebidang dan tanpa palang pintu.
Selain itu, masyarakat diminta tetap memperhatikan aspek keselamatan dan protokol kesehatan dalam menggunakan moda transportasi kereta api. Ia juga mengimbau masyarakat untuk melihat kembali jadwal perjalanan kereta api terbaru.
"Untuk itu calon penumpang dapat mencermati perubahan jadwal kereta api baik melalui akun resmi PT KAI, aplikasi pemesanan tiket secara daring, atau media," ujarnya.
(ulf/agt)