Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menunjuk Marita Alisjahbana menjadi salah satu direksi Lembaga Pengelola Investasi (LPI), lembaga pengelola dana abadi (SWF).
Ia didapuk menjadi Direktur Resiko di lembaga pengelola investasi terbesar di Tanah Air.
Selain Marita, Jokowi juga menunjuk Ridha DM Wirakusumah, Arief Budiman, Edi Porwanto Poo, dan Stefanus Ade Hadiwidjaja menjadi para direksi LPI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka akan bekerja di bawah pengawasan dari para dewan pengawas, yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan tiga dewan dari profesional, yaitu Darwin Cyril Noerhadi, Yozua Makes, dan Haryanto Sahari.
Sebelum ditunjuk jadi direksi LPI, Marita menghabiskan karirnya di sektor perbankan. Ia mengabdikan 32 tahun karirnya di Citibank atau Citi Indonesia, tepatnya sejak 1988 sampai saat ini.
Jabatan terakhir yang didudukinya adalah Country Risk Manager. Sebelum berkarir, Marita menempuh jenjang pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1975-1982.
Ia mengambil jurusan Arsitektur. Lalu, meneruskan pendidikan ke University of California pada 1984-1986.
Saat mengambil pendidikan pascasarjana, Marita sebenarnya mengambil bidang arsitektur. Namun kemudian berkarir di bank.
Marita juga merupakan putri dari Sutan Takdir Alisjahbana yang terkenal sebagai seorang budayawan, sastrawan, dan ahli tata bahasa Indonesia. Sutan Takdir juga merupakan pendiri Universitas Nasional di Jakarta.
Diketahui Sutan Takdir menikah tiga kali. Pada pernikahan ketiga dengan Margaret Axer, ia dikarunia empat orang anak, yaitu Tamalia Alisjahbana, Marita Alisjahbana, Marga Alisjahbana, dan Mario Alisjahbana.