Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian PUPR mencatat realisasi penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) baru mencapai Rp30,51 miliar untuk 280 unit rumah per 16 Februari 2021. Itu baru 0,15 persen dari pagu dana FLPP sebesar Rp19,1 triliun yang disediakan untuk 157.500 unit rumah pada tahun ini.
Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan realisasi ini berasal dari lima bank penyalur, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dengan jumlah penyaluran FLPP untuk 176 unit rumah, PT Bank Pembangunan Daerah Jambi 52 unit, dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB 44 unit.
Lalu, Bank Jambi Syariah lima unit dan PT Bank dan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan tiga unit. Selain kelima bank sebenarnya ada PT BNI Syariah dan PT BRI Syariah Tbk juga akan menjadi bank perdana penyalur FLPP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Erick Thohir Rombak Susunan Direksi PT KAI |
Namun keduanya merger menjadi Bank Syariah Indonesia, sehingga implementasi penyalurannya masih menunggu proses kerja sama baru dengan PPDPP.
"Saat ini masih menunggu proses kesepahaman bersama (MoU) dan perjanjian kerja sama (PKS) dengan pihak Ditjen Pembiayaan Infrastruktur dan PPDPP," kata Arief seperti dikutip dari Antara, Kamis (18/2).
Selain lima itu, Arief mengungkapkan PT Bank DKI sebenarnya juga ingin menjadi bank penyalur. Namun, saat ini proses kerja samanya dengan PPDPPP masih dibahas.
Secara total, akan ada 38 bank penyalur FLPP pada tahun ini. Itu terdiri dari sembilan bank nasional dan 29 bank pembangunan daerah.
Arief berharap tingginya target penyaluran FLPP pada tahun ini bisa dikejar oleh bank, dengan kualitas yang tetap terjaga.