Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut dari total 38 jembatan bertipe Callender Hamilton, tiga di antaranya bermasalah.
Salah satunya, jembatan Rembun di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, yang runtuh baru-baru ini. Sedangkan dua lainnya bergeser dan butuh perbaikan. Dibangun pada tahun 1970-an, Basuki menyebut jembatan memang sudah seharusnya diganti.
"Dari 38 ini tiga sedang bermasalah, satu runtuh, jembatan Rembun di Pekalongan. Dua kami survei detail, dua sudah bergeser, satu 45 Centimeter dan 44 Centimeter," katanya pada Seremonial Financial Close Proyek KPBU Kegiatan Preservasi Jalintim Sumsel, Senin (22/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut ketiga jembatan tersebut sedang diperbaiki. Sementara sisanya sedang dilakukan upaya peninjauan. Basuki mengatakan dibentuk enam tim yang bertugas mengecek secara detail keadaan seluruh jembatan di Pulau Jawa itu.
Ia membeberkan ingin menggunakan skema Availability Payment (AP) atau pembayaran secara berkala dengan pihak swasta untuk memperbaiki jembatan Callender Hamilton. Basuki membeberkan beberapa keuntungan jika menerapkan pembiayaan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)
Pertama, untuk pihak swasta ada kejelasan soal pembayaran atau pengembalian hasil yang tertuang dalam surat perjanjian.
Kedua, proyek diawasi oleh banyak pihak dari Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, pihak pengembang swasta atau BUMN, hingga perbankan.
Selain itu, ia menyatakan KPBU juga memungkinkan pemerintah memberikan kepastian pelayanan kepada masyarakat karena proyek bisa dibangun meski pemerintah tidak memiliki cukup modal.
"Tertib administrasi saja enggak cukup, juga harus tertib teknik untuk melayani masyarakat lebih baik. Ini keuntungan pemerintah dengan KPBU, bisa melayani dengan kepastian dan Insyaallah lebih baik," pungkasnya.