IndiHome Apresiasi Kiprah Teknisi di Zona Merah Covid-19

IndiHome selaku penyedia layanan internet milik Telkom Indonesia berkolaborasi dengan sutradara Dimas Djayadiningrat membuat video yang bercerita tentang perjuangan para teknisi dalam memberi pelayanan digital kepada masyarakat, tanpa terkecuali di kawasan zona merah Covid-19.

Vice President Marketing Management Telkom E. Kurniawan mengatakan, video tersebut menjadi wujud apresiasi terhadap loyalitas dan komitmen para teknisi selaku garda depan IndiHome. Video yang tayang di akun Instagram dan YouTube @IndiHome itu disebut bertujuan memberi semangat agar masyarakat tetap kreatif dan produktif seperti para teknisi.

"Video kolaborasi ini sebagai bentuk apresiasi kami kepada para pejuang teknisi IndiHome yang menjadi garda terdepan penyediaan akses telekomunikasi di Zona Merah Covid-19. Kiprah dan semangat para teknisi IndiHome tak terhingga nilainya sebagai penyemangat bangsa untuk maju terus bersama IndiHome," katanya.

Kurniawan menjelaskan, sejak pandemi melanda Indonesia, internet menjadi kebutuhan sekaligus solusi sehingga masyarakat tetap dapat berproduktivitas. Salah satu kontribusi IndiHome memenuhi kebutuhan adalah melalui ketersediaan akses internet di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta.

Ketersediaan layanan telekomunikasi dan akses informasi yang cepat menjadi salah satu faktor penting untuk mendukung tenaga medis, tim satuan gugus tugas, dan semua pihak dalam beraktivitas, seperti melakukan update informasi maupun pendataan pasien.

Di tengah pandemi, para teknisi IndiHome tetap berdedikasi memberi layanan digital terbaik untuk masyarakat. (Foto: Telkom)

Tak hanya itu, para pasien pun membutuhkan akses internet cepat untuk berkomunikasi dengan keluarga dan beraktivitas secara daring selama masa karantina di Wisma Atlet. Di sini, dedikasi, kontribusi, dan usaha keras para teknisi di tengah pandemi tidak bisa dipandang sebelah mata.

Slamet Baskoro telah bekerja sebagai teknisi IndiHome selama 5 tahun. Saat orang menghindari kawasan zona merah, Baskoro justru masuk untuk menuntaskan misi menyambung kebahagiaan bagi pasien di Wisma Atlet.

"Awalnya saya khawatir ya, takut gitu mau masuk ke Wisma Atlet karena kebetulan saya udah berkeluarga, jadi takut terbawa ke rumah. Tapi, karena ini bagian dari tanggung jawab dan tugas saya dalam memberikan yang terbaik bagi masyarakat, jadi bismillah saya beranikan diri. Alhamdulillah, respon dari pasien dan tenaga kerja juga sangat baik. Jadi, saya merasa tersanjung dan bangga bisa mengembalikan senyum bahagia mereka," ungkap Baskoro.

Saat bertugas, Baskoro selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan. Ia memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, dan segera mengganti baju usai bertugas. Ia pun memakai APD lengkap, menjaga kesehatan fisik, dan kestabilan berpikir agar tidak panik menghadapi pandemi.