Peran Agen BRILink di Ekosistem Sustainable Finance Indonesia

Agen BRILink yang menjadi perpanjangan tangan BRI dalam upaya mendorong inklusi dan literasi keuangan dinilai memiliki peran penting pada penerapan sustainable finance di Indonesia.

Peran Agen BRILink dalam meningkatkan inklusi dan literasi keuangan tercermin dari data referral simpanan dan referral pinjaman hingga akhir tahun 2020, di mana referral simpanan tumbuh 72 persen year-on-year (yoy) dan referral pinjaman tumbuh 112 persen yoy. Hal ini disebut Direktur Utama BRI Sunarso sebagai indikasi bahwa masyarakat semakin terbiasa bertransaksi perbankan melalui agen bank.

"Untuk mengungkit ekonomi, (BRI) tidak hanya memberikan pekerjaan dan menyalurkan kredit semata, namun BRI terus mendorong peningkatan velocity of money melalui transaksi digital yang mudah dan cepat sehingga akan meng-create pertumbuhan," ujar Sunarso.

Sementara dalam pengembangan sosial berkelanjutan, Agen BRILink berkontribusi dalam perputaran uang (sales volume) senilai Rp843,2 triliun sepanjang periode Januari hingga Desember 2020. Angka itu bertumbuh 25 persen, dibandingkan sales volume Agen BRILink pada Januari-Desember 2019 sebesar Rp672,6 triliun.

Sunarso menambahkan, pertumbuhan transaksi Agen BRILink yang pesat berkaitan langsung dengan peningkatan jumlah agen itu sendiri. Hingga akhir Desember 2020, tercatat ada 504.233 Agen BRILink di seluruh pelosok Indonesia. Bila dirata-rata, dalam 1 jam ada 9 orang menjadi Agen BRILink.

Tugas para Agen BRILink sendiri mencakup layanan transaksi perbankan, seperti transfer, setor dan tarik tunai, pembayaran tagihan listrik, air, iuran BPJS, telepon, pembelian pulsa, pembayaran cicilan, top-up BRIZI, setoran pinjaman, pemberian layanan referral pembukaan rekening tabungan BSA dan pinjaman, dan transaksi lain.

BRILink adalah layanan branchless banking yang mendukung Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) dan Layanan Keuangan Digital (LKD), juga memudahkan masyarakat mendapat layanan keuangan menggunakan berbagai alat berteknologi seperti Electronic Data Capture (EDC) dan ponsel pintar.