Program Kartu Prakerja 2021 Sediakan 1.700 Pelatihan

KPC PEN | CNN Indonesia
Rabu, 10 Mar 2021 16:45 WIB
Mengusung prinsip kemitraan yang bersaing, melalui program Kartu Prakerja pemerintah menggandeng 165 lembaga dengan 1.700 pelatihan dalam berbagai bidang. (Foto: ANTARA FOTO/ASEP FATHULRAHMAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah terus melanjutkan upaya pemulihan ekonomi nasional lewat program Kartu Prakerja yang pada semester I 2021 mendapatkan alokasi dana sebesar Rp10 triliun.

Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyatakan, pihaknya selaku penyelenggara program menerapkan prinsip kemitraan yang bersaing. Guna mendukung ekosistem itu, disediakan 165 lembaga dengan ribuan pelatihan.

"Kita terus menambah lembaga pelatihan, dan tentu saja penambahan ini dilakukan setelah mengikuti semua aturan yang berlaku. Semua lembaga pelatihan ini menyediakan 1.700 pelatihan," ujar Denni dalam Dialog Produktif bertajuk Perkembangan Program Kartu Prakerja, Rabu (10/3).

Berbagai pelatihan tersebut mencakup di bidang teknologi informasi, penjualan dan pemasaran, bahasa, perkantoran, sosial dan perilaku, gaya hidup, makanan dan minuman, pertanian, keuangan, manajemen, teknik, sampai pelatihan menjadi penjaga anak, ojek online, desain komik, serta penulisan cerita.

Selain penjualan dan pemasaran serta gaya hidup, bahasa turut menjadi pelatihan yang paling diminati masyarakat. Denni menegaskan, pengadaan pelatihan itu disesuaikan dengan tren lowongan pekerjaan dan kemampuan yang dibutuhkan industri.

Lebih lanjut ia mengingatkan, data menyebut bahwa hard skill bukan satu-satunya hal yang harus diperhatikan dalam mencari pekerjaan pada 2021. Soft skill pun disebut turut memegang peranan penting.

"Data mengatakan tidak semua pekerja di manufaktur. Statistik BPS menunjukkan hanya 15 persen tenaga kerja kita bekerja di sektor manufaktur. Jadi sektor non-manufaktur ini juga perlu diperhatikan. Program Kartu Prakerja tidak sekadar menyediakan tenaga produksi untuk manufaktur," kata Dennis.

Deputi IV Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin menambahkan, pelaksanaan program Kartu Prakerja semester I ditargetkan selesai pada April mendatang. Dengan kuota per batch sebesar 600 ribu orang, tidak banyak perubahan pada penerapan program dari tahun 2020 lalu.

"Pada semester pertama ini, skema yang digunakan masih tetap semi bansos (bantuan sosial) seperti tahun 2020, pelatihan-pelatihan masih menggunakan metode online. Kuota per batch yang diputuskan di dalam Rapat Komite adalah 600 ribu per batch, tadi siang ditutup jam 12.00 WIB batch ke-13, dan besok akan kita buka lagi batch ke-14," kata Rudy.

Sama seperti tahun 2020, Kartu Prakerja masih memprioritaskan pekerja yang terkena PHK atau dirumahkan, serta pelaku UMKM yang terdampak pandemi. Untuk tahun ini, prioritas ditambahkan untuk pekerja sektor pariwisata di destinasi pariwisata unggulan serta ke depannya, calon pekerja imigran Indonesia.

Rudy menyatakan, program Kartu Prakerja masih akan mengoptimalkan teknologi. Hal itu diputuskan setelah melihat keberhasilan pelaksanaan pada tahun lalu.

"(Kartu Prakerja) ini adalah program pemerintah pertama yang dilaksanakan melalui end-to-end digital. Jadi kita mulai dari pendaftaran sampai dengan delivery, dilakukan secara digital. Sehingga skalanya bisa lebih besar dan luas, yang kita selesaikan dalam waktu singkat," paparnya.

(rea)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK