BBRI Raih ESG Risk Rating Terbaik pada Indeks IDX ESG Leaders

BRI | CNN Indonesia
Minggu, 14 Mar 2021 16:33 WIB
BBRI dalam Indeks IDX ESG Leaders periode perdagangan 17 Maret-14 September 2021 dinyatakan BEI sebagai emiten perbankan dengan nilai ESG Risk Rating terbaik.
BBRI dalam Indeks IDX ESG Leaders periode perdagangan 17 Maret-14 September 2021 dinyatakan BEI sebagai emiten perbankan dengan nilai ESG Risk Rating terbaik. (Foto: Arsip Bank BRI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan pada Selasa (9/3) bahwa Saham Bank BRI (BBRI) yang masuk ke dalam Indeks IDX ESG (Environmental, Social, Governance) Leaders untuk periode perdagangan 17 Maret 2021 sampai 14 September 2021 sebagai emiten perbankan dengan nilai ESG Risk Rating terbaik.

IDX ESG Leaders yang diluncurkan BEI pada 14 Desember 2020 dibentuk menurut penilaian risiko ESG yang mengukur penerapan ESG oleh Perusahaan Tercatat berdasar eksposur risiko di masing-masing bidang usaha. Dalam penyusunan indeks baru ini, BEI bekerja sama dengan Sustainalytics sebagai penyedia data ESG. Sustainalytics adalah lembaga indepeden yang bergerak pada bidang penelitian ESG dan tata kelola perusahaan.

Direktur Utama BRI Sunarso menilai masuknya BBRI dalam index IDX ESG Leaders sebagai penegasan atas komitmen perusahaan menerapkan prinsip-prinsip keuangan yang berkelanjutan (ESG).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"BRI terus berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip keuangan yang berkelanjutan dalam seluruh aktivitas bisnis untuk men-deliver sustainable value kepada seluruh stakeholders," kata Sunarso.

Penerapan ESG kala menjalankan aktivitas bisnis dibuktikan BRI antara lain lewat penerbitan Sustainability Bond pada 2019 untuk aktivitas pendanaan bank, diikuti penggunaan seluruh dana perolehan bond guna mendukung aktivitas bisnis berwawasan sosial dan lingkungan.

Sementara pada sisi aset, hingga akhir tahun 2020 perseroan mencatat bahwa 63,9 persen atau setara Rp562 triliun dari total portofolio kredit BRI tergolong sebagai pembiayaan kepada aktivitas bisnis berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dalam POJK No 51 /POJK.03/2017.

Menurut Sunarso, penyaluran kredit kepada aktivitas bisnis berkelanjutan di BRI memiliki dua pilar utama, yakni social financing yang diwujudkan dalam penyaluran kredit UMKM khususnya mikro dan ultra mikro senilai Rp488,6 triliun, serta green financing.

"Sementara itu komitmen penerapan praktik green financing di BRI tercermin dari penyaluran kredit kepada sektor energi terbarukan, kredit untuk pencegahan polusi, kredit untuk transportasi ramah lingkungan, dan kredit untuk green building," ujar Sunarso.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER