Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI Arief Prasetyo Adi menyatakan pihaknya menargetkan pembentukan holding BUMN klaster pangan rampung pada kuartal III tahun ini atau paling lambat pada September mendatang.
Sejauh ini, ia menyebut pengembangan kajian dan analisis holding dari 9 BUMN pangan ini sudah diselesaikan. Secara paralel, juga dilakukan sosialisasi dengan 8 BUMN pangan lain yang akan menjadi anggota holding BUMN pangan.
Adapun perusahaan yang tergabung dalam holding BUMN pangan adalah PT Berdikari (Persero), PT Perikanan Indonesia Persero atau Perindo, PT Perikanan Nusantara (Persero) atau Perinus, dan PT Pertani (Persero).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI, dan PT Garam (Persero).
Di samping itu, izin prakarsa dan inisiatif juga sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk selanjutnya dilakukan proses pembahasan antar kementerian dan dilakukan harmonisasi.
"Target kami pada kuartal III tahun ini sudah harus terbentuk sehingga mohon dukungan Bapak/Ibu," katanya pada rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI, Senin (15/3).
Di kesempatan sama, ia menyebut Menteri BUMN Erick Thohir juga menitipkan agar holding BUMN pangan dapat menjadi pengekspor pangan berkualitas ke depannya.
Untuk mewujudkan itu, dia menyebut telah disiapkan inisiatif strategis mulai dari integrasi rantai pasokan, perluasan lahan, pembentukan holding BUMN pangan dan restrukturisasi perusahaan, serta kolaborasi dengan lembaga penelitian.
Juga mengembangkan SDM berkualitas, kemitraan teknis, infrastruktur, teknologi pertanian dan budidaya, menghubungkan supply chain, peningkatan produktivitas perusahaan, perluasan korporasi pertanian, petani dan UMKM, dan nilai kinerja ekonomi.
"Targetnya memang harus bisa menjadi pengekspor pangan berkualitas ke depan," tutupnya.