BRI Berdayakan UMKM di Masa Pandemi Lewat Pendekatan Edukasi

BRI | CNN Indonesia
Senin, 15 Mar 2021 18:45 WIB
BRI memilih pendekatan edukasi alih-alih advokasi untuk pengembangan UMKM agar bisa cepat bertransformasi ke arah lebih baik di masa pandemi.
Foto: Dok. BRI
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Rakyat Indonesia (BRI) sadar paradihma pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus diubah ke arah yang lebih baik. Salah satu jalan yang dipilih BRI untuk pengembangan UMKM adalah melalui pendekatan edukasi alih-alih advokasi.

Melalui pendekatan edukasi, UMKM tidak lagi dipersepsikan berada di bawah lembaga maupun individu yang melakukan pendampingan. Sebaliknya UMKM ditempatkan sebagai partner yang setara untuk tumbuh kembang bersama, terutama di masa pandemi seperti saat ini. Alhasil, upaya peningkatan kelas UMKM bisa berjalan lebih efektif.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan edukasi bagi UMKM penting dilakukan karena akan membuat para pelaku usaha mikro dan kecil lebih cepat bertransformasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesungguhnya kalau kita bisa edukasi mereka, dan mereka bisa sejajar sama bank, sama lembaga pembiayaan, maka dia akan menjadi gadis cantik yang menjadi rebutan semua bank," ujar Sunarso.

"Rebutan semua bank itulah yang akan menurunkan harga, dan bargaining position dari UMKM itu akan naik. Maka sekarang kita fokus saja pada edukasi UMKM," tambahnya.

Selama ini, pendekatan berbasis edukasi telah dilakukan BRI dalam mendampingi dan memberdayakan UMKM. Mengandalkan lebih dari 36 ribu tenaga marketing dan analisis kredit (mantri) di daerah, edukasi terhadap UMKM selalu dilakukan BRI setiap hari.

Dalam melakukan pendampingan, BRI fokus untuk menanamkan semangat kewirausahaan pada masing-masing pelaku UMKM dan debitur. Hal ini dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan semangat pelaku usaha agar terus mengembangkan bisnisnya.

Sebagai bank dengan portofolio UMKM sebesar 82,13 persen dari total kredit, BRI turut rutin mengedukasi UMKM agar memahami kaidah administrasi dan manajerial bisnis yang sesuai ketentuan.

BRI Berdayakan UMKMFoto: Dok BRI

Selain itu, akses merambah pasar, penggunaan teknologi, dan informasi bagi UMKM juga dibuka oleh BRI. Tujuannya agar pelaku UMKM semakin berdaya saing baik di lingkup regional, nasional, dan bahkan internasional.

"Edukator kami tersedia untuk melakukan itu semua. Materi yang harus diajarkan juga termasuk prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). Jangan sampai, (UMKM) baru usaha pikirannya itu kalau ke bank harus melakukan ini-itu yang tidak GCG. Itu harus diajarkan," ucap Sunarso.

"Terakhir, sustainability. Jangan usaha itu aji mumpung, tetapi harus dipikirkan usaha itu journey- nya. Kalau saya sekarang usaha ultra-mikro maka target saya sekian tahun saya harus ke kelas usaha mikro, kecil, dan bahkan menengah," ujarnya.

Hingga akhir tahun lalu, sudah ada 504 ribu lebih Agen BRILink yang dimiliki BRI dan berfungsi untuk turut mengedukasi UMKM serta meningkatkan akses pelaku usaha terhadap layanan keuangan formal.

Kemudian, seluruh tenaga Mantri BRI telah dimungkinkan untuk memproses pengajuan kredit UMKM secara cepat dan mudah mengandalkan sistem BRISPOT, yaitu sistem digitalisasi proses pinjaman.

Untuk mendukung ekosistem pelaku usaha di masa pandemi, BRI pun telah membangun platform pasar.id yang menjembatani para pedagang di lebih dari 4.500 pasar tradisional dengan pembeli secara daring. Sejauh ini sudah lebih dari 108 ribu pedagang yang terdaftar di platform ini di seluruh Indonesia.

Upaya penyelamatan UMKM yang dilakukan BRI dan Pemerintah terbukti positif, dan dapat dilihat dari tumbuhnya penyaluran kredit Mikro BRI hingga 14,18 persen secara tahunan per Desember 2020. Pada saat yang sama, penyaluran kredit kecil dan menengah BRI tumbuh 3,88 persen, dan kredit konsumer tumbuh 2,26 persen.

Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit perbankan nasional yang tumbuh negatif.

"Kami akan kembangkan UMKM dan memasukan UMKM ke dalam sistem, dan kemudian kami rangkai dalam ekosistem UMKM. Ekosistem itu nanti tergantung segmen bisnisnya, sektornya, integrasinya," tutup Sunarso.

(osc)


[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER