Yield Obligasi AS Naik, Rupiah Tertekan Dekati Rp14.500

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.445 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Senin (29/3) sore. Mata uang Garuda melemah 0,19 persen jika dibandingkan perdagangan Jumat (26/3) sore di level Rp14.417 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.434 per dolar AS atau menguat kalau dibandingkan posisi hari sebelumnya yakni Rp14.446 per dolar AS.

Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Rupee India melemah 0,23 persen, yuan China melemah 0,35 persen.

Kemudian, won Korea Selatan melemah 0,20 persen, dolar Singapura melemah 0,14 persen, dan bath Thailand terpantau melemah 0,32 persen.

Sebaliknya, dolar Taiwan menguat 0,20 persen, peso Filipina menguat 0,15 persen, ringgit Malaysia menguat 0,07 persen. Sedangkan yen Jepang terpantau masih stagnan.

Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,18 persen dan dolarKanada melemah 0,29 persen. Sebaliknya, franc Swiss menguat 0,05 persen dan dolar Australia menguat 0,09 persen.

Senior Business Manager PT Royal Trust Futures Suluh Adil Wicaksono menuturkan pelemahan rupiah hari ini disebabkan kembali menguatnya indeks dolar AS. Sebab, yield treasury AS masih merangkak naik.

"Dolar AS memang sekarang sedikit menguat, terbukti bukan hanya rupiah, komoditi lain juga terkoreksi," ucapnya kepada CNNIndonesia.com.

Sementara dari dalam negeri sentimen yang mempengaruhi pelemahan rupiah masih didominasi oleh kasus covid-19 yang belum turun.

Menurutnya, kasus pengeboman yang terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan, tak berimbas drastis terhadap pergerakan rupiah. Toh, pagi tadi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih di posisi menguat.

"Saya khawatir kan IHSG turun, ternyata IHSG naik meskipun ada serangkaian kejadian di dalam negeri, seperti bom. Jadi lebih ke karena sampai sekarang kasuspositif masih nambah," ucapnya.

Ia memprediksi besok perdagangan rupiah juga masih melemah dengan pergerakan di kisaran Rp14.400-14.500 per dolar AS.

[Gambas:Video CNN]