BRI Peduli Bantu Urban Farming di 18 Lokasi Indonesia

BRI mewujudkan komitmen tanggung jawab sosial di bidang lingkungan dengan menyelenggarakan kegiatan yang secara nyata dapat mendorong kualitas hidup perempuan di Indonesia, yakni melalui program BRI Peduli Woman Comuni-Tree.

Mengusung semangat Hari Kartini 2021, BRI memberi bantuan urban farming senilai total Rp1,8 miliar bagi kelompok PKK, Kelompok Usaha Wanita atau kelompok wanita yang tersebar di 18 wilayah Indonesia. Bantuan urban farming berupa pembangunan fisik seperti rumah tanaman atau green house untuk menunjang kegiatan, serta tanaman bernilai ekonomi seperti sayur-sayuran, buah-buahan, serta tanaman obat keluarga (toga) dan tanaman hidroponik.

Nantinya, urban farming ini akan dikelola oleh kelompok wanita yang berada di wilayah tersebut. Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, program BRI Peduli Woman Comuni-Tee merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab BRI dalam mendukung kelestarian lingkungan.

BRI memberi bantuan urban farming senilai total Rp1,8 miliar bagi kelompok PKK atau kelompok wanita lainnya di 18 wilayah Indonesia. (Foto: Arsip Bank BRI)

"Peringatan Hari Kartini juga dimaknai sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas dan peran perempuan di segala sektor. Secara bertahap bantuan urban farming tersebut disalurkan di 18 wilayah di Indonesia," kata Aestika.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan urban farming ini juga melibatkan Srikandi BRI, yakni komunitas yang dinaungi BRI. Beranggotakan pekerja perempuan BRI Group baik secara aktif maupun purna tugas, mereka mengambil peran dalam memberdayakan perempuan di bidang kewirausahaan sosial dan kepedulian terhadap lingkungan.

"Kelompok usaha wanita yang menjalankan urban farming nantinya akan berkoordinasi dengan Srikandi BRI di wilayah setempat yang harapannya bisa saling berkolaborasi untuk bisa mewujudkan lingkungan yang sehat dan lestari," ujar Aestika.

Aestika menambahkan, urban farming diharapkan dapat mereduksi polusi lingkungan, menambah keasrian, serta mengurangi sampah rumah tangga. Di sisi lain, sekaligus menjadi perwujudan kontribusi positif dari perempuan.