Erick Thohir Minta IFG Tiru Asuransi China, Ping An

CNN Indonesia
Rabu, 28 Apr 2021 12:32 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir meminta IFG untuk meniru perusahaan asuransi China, Ping An, dalam tata kelola maupun prestasinya yang masuk Fortune Global 500. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri BUMN Erick Thohir meminta Indonesia Financial Group (IFG), selaku holding BUMN asuransi dan penjaminan bisa meniru perusahaan asuransi China, Ping An Insurance. Dalam hal, tata kelola hingga prestasi yang masuk sebagai 500 perusahaan top dunia versi Fortune Global 500.

Keinginan itu diungkapkan Erick saat menjadi pembicara kunci di acara peluncuran IFG Progress, lembaga pemikir atau think tank sekaligus institusi riset milik IFG. Acara diselenggarakan secara virtual pada Rabu (28/4).

"Saya berharap IFG dan sektor jasa keuangan Indonesia secara keseluruhan juga dapat bertransformasi dan berinovasi seperti Ping An Insurance," ucap Erick.

Menurut Erick, Ping An Insurance memiliki daya saing yang tinggi karena dikelola secara profesional, kuat, bisa dipercaya masyarakat, dan dapat mengikuti perkembangan zaman.

Selain itu, Ping An Insurance juga melakukan inovasi produk dan menggunakan teknologi yang tepat.

"Tidak hanya bisa mendapatkan kepercayaan konsumen, namun juga adaptif dalam digitalisasi dan perubahan perilaku konsumen," katanya.

Untuk itu, baginya, tidak ada salahnya meniru cara pengelolaan Ping An selama bisa memajukan industri jasa keuangan di tanah air.

Sebab, ia berharap industri jasa keuangan bisa menjadi salah satu pilar penopang perekonomian Indonesia ke depan yang memberi manfaat tidak hanya bagi pemegang saham, tapi juga masyarakat.

Erick juga berharap IFG yang merupakan holding BUMN bidang asuransi dan penjaminan bisa melakukan transformasi menyeluruh berdasarkan prinsip akhlak, khususnya amanah, kompeten, dan adaptif.

"Saat ini hanya ada satu arah untuk ekonomi kita dan BUMN, yaitu maju untuk menjadi lebih baik, terutama di masa pandemi ini," tuturnya.

Di sisi lain, Erick menaruh harapan pada IFG Progress yang baru saja diluncurkan pada hari ini, yaitu mampu memberikan rujukan pembuatan kebijakan yang tepat bagi industri jasa keuangan ke depan.

Kebijakan ini diperlukan untuk meningkatkan literasi keuangan, transformasi ekonomi nasional dan BUMN, hingga menumbuhkan perekonomian.

"Insyaallah kita bisa menghadapi berbagai tantangan, memaksimalkan semua potensi dan mencapai kemajuan yang dicita-citakan oleh Indonesia," ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan juga menaruh harapan bagi IFG Progress agar bisa memberi sumbangsih pemikiran bagi industri jasa keuangan tanah air dan BUMN.

Sebab, keduanya punya peran yang besar bagi perekonomian, seperti penyumbang dividen, pajak, lapangan kerja, dan lainnya. "Saya berpesan agar pengelolaan BUMN terus dikelola dengan tata kelola dan risk management yang baik, dengan harapan BUN tidak dihadapi dengan persoalan-persoalan yang mendera kinerja korporasinya," tandasnya.

(uli/bir)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK