Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, terpantau sepi jelang pemberlakuan larangan mudik, 6-17 Mei 2021. Penumpang yang menunggu di pintu keberangkatan juga terpantau lengang. Beberapa pengunjung yang baru tiba langsung menuju ke sisi timur stasiun untuk mengikuti tes GeNose Covid-19.
Pemandangan lenggang juga terlihat di peron stasiun, parikan hingga tempat tes GeNose. Beberapa toko, kafe dan tempat makan yang ada di stasiun juga hanya dikunjungi satu dua orang.
Andi, salah satu penumpang, mengaku memesan tiket sejak 21 April karena khawatir kehabisan tiket. Ternyata, kursi masih banyak tersedia hingga sekarang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pesan kereta api Bima. Waktu pesan masih banyak kursi yang kosong. Sekitar 80 kursi. Sekarang juga masih banyak ternyata," tuturnya saat ditemui di Gambir, Senin (3/5).
Alasan lain pemesanan tiket lebih awal, kata Andi, juga dikarenakan kesimpangsiuran larangan mudik. Pasalnya, sehari sebelum ia memesan tiket beredar kabar bahwa perjalanan ke luar kota akan mulai diperketat.
Benar saja pada 22 April pemerintah memperketat perjalanan ke luar kota sebelum larangan mudik diberlakukan pada 6-17 Mei 2021.
Ia mengaku tak khawatir dengan larangan mudik yang berlaku hingga 17 Mei mendatang. Sebab, ia telah mendapat izin untuk kembali ke Jakarta sehari setelahnya. "Ya paling tanggal 18 pulangnya," jelas Andi.
Andi mengatakan alasannya untuk mudik tahun ini lantaran tahun lalu dirinya merayakan Idulfitri di Jakarta. Ia mengaku rindu kampung halaman dan merasa pandemi sudah tak separah sebelumnya.
"Teman juga di sini kan kampungnya dekat-dekat, di Jawa Barat. Saya lebaran sendirian jadi mudik saja," ucapnya.
Stasiun Gambir sendiri masih melayani kereta jarak jauh pada masa pengetatan mudik ini. Tercatat, pada Jumat pekan lalu ada 14 kereta yang diberangkatkan dan dengan 4.200 penumpang.
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa menuturkan penumpang tersebut, kata Eva, sudah sesuai dengan batas maksimal kapasitas kereta. Dia menjelaskanketerisian tempat duduk kereta maksimal 70 persen dari kapasitas.
"Penumpangnya hari ini itu okupansinya sekitar 70 persen. Tapi 70 persen ini dari kuota maksimal 70 persen, bukan total dari keseluruhan tempat duduk ya," kata Eva.
Sementara pada hari ini, terdapat 17 kereta yang berangkat dengan ketersediaan tempat duduk sebanyak 5600 dan sekitar 4000 diantaranya telah dipesan.
Lihat juga:Erick Thohir: Forza Inter! |
Lebih lanjut, terkait tindak lanjut dari larangan mudik, Eva mengatakan KAI belum membuka penjualan tiket pada 6-17 Mei 2021. Namun, dia tidak dapat memastikan apakah kereta api di daerah operasionalnya akan setop beroperasi pada masa larangan mudik tersebut.
"Jadi misalnya gini, apakah nanti ada kereta yang akan beroperasi tidak, misalnya nanti kereta-kereta yang mungkin ada orang berkebutuhan khusus atau apa kita nggak tahu," kata dia.
Kalaupun misalnya akan ada penjualan tiket, KAI memastikan bakal memperketat aturan perjalanan pada periode tersebut.
"Ketat dalam arti kalau dia mau keluar kota pasti mereka harus ada surat tugas dan lain-lain. Kita juga masih belum tahu nanti seperti apa aturannya, jadi untuk tanggal 6-17 Mei memang belum ada penjualan tiket KA Jarak Jauh," terang Eva.