Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang memperkirakan perputaran uang di Jabodetabek saat libur Lebaran mencapai Rp1,25 triliun.
Ia mengatakan perputaran uang tersebut akan meningkatkan konsumsi rumah tangga dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi ibu kota dan sekitarnya.
"Diperkirakan terjadi perputaran uang sebesar Rp1,25 triliun dengan asumsi per keluarga membelanjakan paling sedikit Rp500 ribu selama liburan. Ini perkiraan perputaran uang paling rendah dan ada kemungkinan di atas itu," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (7/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sarman menuturkan di tahun-tahun sebelum pandemi covid-19, biasanya uang tersebut akan mengalir ke daerah tujuan mudik.
Namun, karena larangan mudik yang sangat ketat diberlakukan tahun ini, uang tersebut berpotensi akan beredar di Jakarta dan sekitarnya.
Warga Jakarta yang tidak pulang kampung akan ramai mengunjungi mal, hotel, restoran, kafe, hingga pusat hiburan/wisata seperti Ancol, TMII, Kepulauan Seribu dan lain-lain.
"Setiap tahun biasanya sekitar 7 jutaan atau setara 2,5 juta keluarga warga Jabodetabek mudik ke kampung halaman dan mengalirkan uang ke daerah mencapai Rp10 triliun. Namun, tahun ini keluarga di kampung hanya menerima kiriman uang lebaran karena larangan mudik," jelasnya.
Sarman juga mengutip data Bank Indonesia yang menyebutkan peredaran uang dalam bentuk tunai selama Lebaran tahun ini mencapai akan Rp152,14 triliun, meningkat sebesar 39,33 persen (yoy) dibandingkan tahun lalu sebesar Rp109,20 triliun.
Jika perputaran uang ini terealisasi selama masa Idulfitri, kata dia, maka dampaknya akan sangat efektif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II-2021 yang dipatok di angka 7 persen, naik signifikan dari kuartal I-2021 yang masih minus 0,74 persen.
"Untuk mengantisipasi penyebaran covid 19 selama musim liburan Idulfitri di Jakarta dan sekitarnya, agar pemerintah dapat mempersiapkan Satgas atau petugas keamanan untuk melakukan sosialisasi, pengawasan dan pemberian sanksi bagi pengunjung yang tidak disiplin melaksanakan protokol kesehatan," tandasnya.