Hitungan Eijkman, Harga Vaksin Merah Putih Rp1.250 per Dosis

Kepala Lembaga Eijkman Amin Soebandrio menyebut harga vaksin merah putih bisa sangat murah. Berdasarkan kalkulasinya, untuk harga vaksin non-komersial hanya Rp1.250 per dosis.

Harga didapat dengan menghitung biaya riset dan pengembangan (RND) ditambah biaya uji klinis. Untuk RND, Amin menyebut selama ini dibiayai oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Sedangkan, untuk biaya uji klinis, ia memperkirakan idealnya dibutuhkan relawan sebanyak 20 ribu orang. Sementara, untuk biaya subyek percobaan vaksin covid-19 untuk 20 ribu orang dan biaya lainnya, ia menyebut biaya yang perlu dikeluarkan sebesar Rp500 miliar.

Kemudian, dengan asumsi kebutuhan vaksin sebanyak 400 juta dosis, maka harga per dosis sebesar Rp1.250. Namun, harga itu belum termasuk biaya produksi, serta distribusi, dan komponen lainnya.

"Kalau vaksin sudah selesai dan produksi sebesar 400 juta dosis, mestinya harganya murah kalau bikin sendiri. Tinggal dibagi saja Rp500 miliar dibagi 400 juta dosis, itu jatuhnya cuma Rp1.250 (per dosis)," bebernya pada webinar Narasi Institute, Jumat (21/5).

Sebelumnya, Lembaga Eijkman juga pernah memproyeksikan harga vaksin covid-19. Mantan menteri riset dan teknologi/kepala BRIN Bambang Brodjonegoro sempat menyampaikan proyeksi harga vaksin dibanderol seharga US$5 per dosis.

"India saja pernah punya hitungan seperti itu, tanpa hitungan bisnisnya sih vaksin sekitar US$5 (per dosis)," imbuh Amin.

Di kesempatan sama, ia juga menyampaikan bila vaksin merah putih lolos uji coba penggunaan darurat dari BPOM, vaksin diproyeksikan bisa mulai digunakan pada pertengahan tahun depan.

Dari hasil pengujian awal dengan variabel zero konversi atau dengan pengujian dari nol antibodi covid-19 menjadi antibodi, ia memproyeksikan efikasi vaksin merah putih berkisar antara 75 persen-85 persen.

[Gambas:Video CNN]